Jumat, 18 Desember 2009

KEDAHSYATAN SIKSAAN DIALAM KUBUR

Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Albaraa' bin Aazib r.a. berkata: "Kami bersama Nabi Muhammad s.a.w keluar menghantar jenazah seorang sahabat Anshar, maka ketika sampai kekubur dan belum dimasukkan dalam lahad, Nabi Muhammad s.a.w duduk dan kami duduk disekitarnya diam menundukkan kepala bagaikan ada burung diatas kepala kami, sedang Nabi Muhammad s.a.w mengorek-ngorek dengan dahan yang ada ditangannya, kemudian ia mengangkat kepala sambil bersabda: "Berlindunglah kamu kepada Allah dari siksaan kubur.". Nabi Muhammad s.a.w mengulangi sebanyak 3 kali." Lalu Nabi Muhammad s.a.w bersabda:

"Sesungguhnya seorang mukmin jika akan meninggal dunia dan menghadapi akhirat (akan mati), turun padanya malaikat yang putih-putih wajahnya bagaikan matahari, membawa kafan dari syurga, maka duduk didepannya sejauh pandangan mata mengelilinginya, kemudian datang malaikulmaut dan duduk didekat kepalanya dan memanggil: "Wahai roh yang tenang baik, keluarlah menuju pengampunan Allah dan ridhaNya."

Nabi Muhammad s.a.w bersabda lagi: "Maka keluarlah rohnya mengalir bagaikan titisan dari mulut kendi tempat air, maka langsung diterima dan langsung dimasukkan dalam kafan dan dibawa keluar semerbak harum bagaikan kasturi yang terharum diatasbumi, lalu dibawa naik, maka tidak melalui rombongan malaikat melainkan ditanya: "Roh siapakah yang harum ini?" Dijawab: "Roh fulan bin fulan sehingga sampai kelangit, dan disana dibukakan pintu langit dan disambut oleh penduduknya dan pada tiap-tiap langit dihantar oleh Malaikat Muqarrbun, dibawa naik kelangit yang atas hingga sampai kelangit ketujuh, maka Allah berfirman: "Catatlah suratnya di illiyyin. Kemudian dikembalikan ia kebumi, sebab daripadanya Kami jadikan, dan didalamnya Aku kembalikan dan daripadanya pula akan Aku keluarkan pada saatnya." Maka kembalilah roh kejasad dalam kubur, kemudian datang kepadanya dua Malaikat untuk bertanya: "Siapa Tuhanmu?" Maka dijawab: Allah Tuhanku. Lalu ditanya: "Apakah agamamu?" Maka dijawab: "Agamaku Islam" Ditanya lagi: "Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan ditengah-tengah kamu?" Dijawab: "Dia utusan Allah". Lalu ditanya: "Bagaimanakah kamu mengetahui itu?" Maka dijawab: "Saya membaca kitab Allah lalu percaya dan membenarkannya" Maka terdengar suara: "Benar hambaku, maka berikan padanya hamparan dari syurga serta pakaian syurga dan bukakan untuknya pintu yang menuju kesyurga, supaya ia mendapat bau syurga dan hawa syurga, lalu luaskan kuburnya sepanjang pandangan mata." Kemudian datang kepadanya seorang yang bagus wajahnya dan harum baunya sambil berkata: "Terimalah khabar gembira, ini saat yang telah dijanjikan Allah kepadamu." Lalu bertanya: "Siapakah kau?" Jawabnya: "Saya amalmu yang baik." Lalu ia berkata: Ya Tuhan, segerakan hari kiamat supaya segera saya bertemu dengan keluargaku dan kawan-kawanku."

Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Adapun hamba yang kafir, jika akan meninggal dunia dan menghadapi akihirat, maka turun kepadanya Malaikat dari langit yang hitam mukanya dengan pakaian hitam, lalu duduk dimukanya sepanjang pandangan mata, kemudian datang Malaikulmaut dan duduk disamping kepalanya lalu berkata: "Hai roh yang jahat, keluarlah menuju murka Allah." Maka tersebar disemua anggota badannya, maka dicabut rohnya bagaikan mencabut besi dari bulu yang basah, maka terputus semua urat dan ototnya, lalu diterima akan dimasukkan dalam kain hitam, dan dibawa dengan bau yang sangat busuk bagaikan bangkai, dan dibawa naik, maka tidak melalui malaikat melainkan ditanya: "Roh siapakah yang jahat dan busuk itu?" Dijawab: "Roh fulan bin fulan." dengan sebutan yang amat jelek sehingga sampai dilangit dunia, maka minta dibuka, tetapi tidak dibuka untuknya. Kemudian Nabi Muhammad s.a.w membaca ayat: "Laa tufattahu lahum abwabus samaa'i, wala yad khuluunal jannata hatta yalijal jamalu fisamil khiyaath." (Yang Bermaksud) "Tidak dibukakan bagi mereka itu pintu-pintu langit dan tidak dapat masuk syurga sehingga unta dapat masuk dalam lubang jarum."

Kemudian diperintahkan: "Tulislah orang itu dalam sijjin." Kemudian dilemparkan rohnya itu bagitu sahaja sebagaimana ayat "Waman yusyrik billahi fakaan nama khorro minassama'i fatakh thofuhuth thairu au tahwi bihirrihu fimakaanin sahiiq." (Yang bermaksud) "Dan siapa mempersekutukan Allah, maka bagaikan jatuh dari langit lalu disambar helang atau dilemparkan oleh angin kedalam jurang yang curam."

Kemudian dikembalikan roh itu kedalam jasad didlam kubur, lalu didatangi oleh dua Malaikat yang mendudukkannya lalu bertanya: ""Siapa Tuhanmu?" Maka dijawab: "Saya tidak tahu". Lalu ditanya: "Apakah agamamu?" Maka dijawab: "Saya tidak tahu" Ditanya lagi: "Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan ditengah-tengah kamu?" Dijawab: "Saya tidak tahu". Lalu ditanya: "Bagaimanakah kamu mengetahui itu?" Maka dijawab: "Saya tidak tahu" Maka terdengar suara seruan dari langit: "Dusta hambaku, hamparkan untuknya dari neraka dan bukakan baginya pintu neraka, maka terasa olehnya panas hawa neraka, dan disempitkan kuburnya sehingga terhimpit dan rosak tulang-tulang rusuknya, kemudian datang kepadanya seorang yang buruk wajahnya dan busuk baunya sambil berkata: "Sambutlah hari yang sangat jelek bagimu, inilah saat yang telah diperingatkan oleh Allah kepadamu." Lalu ia bertanya: "Siapakah kau?" Jawabnya: "Aku amalmu yang jelek." Lalu ia berkata: "Ya tuhan, jangan percepatkan kiamat, ya Tuhan jangan percepatkan kiamat."

Abul-Laits dengan sanadnya meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Seorang mukmin jika sakaratulmaut didatangi oleh Malaikat dengan membawa sutera yang berisi masik (kasturi) dan tangkai-tangkai bunga, lalu dicabut rohnya bagaikan mengambil rambut didalam adunan sambil dipanggil: "Ya ayyatuhannafsul muth ma'innatur ji'i ila robbiki rodhiyatan mardhiyah." (Yang bermaksud) "Hai roh yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan perasaan rela dan diridhoi. Kembalilah dengan rahmat dan keridhoan Allah." Maka jika telah keluar rohnya langsung ditaruh diatas misik dan bunga-bunga itu lalu dilipat dengan sutera dan dibawa keilliyyin. Adapun orang kafir jika sakaratulmaut didatangi oelh Malaikat yang membawa kain bulu yang didalamnya ada api, maka dicabut rohnya dengan kekerasan sambil dikatakan kepadanya: "Hai roh yang jahat keluarlah menuju murka Tuhammu ketempat yang rendah hina dan siksaNya, maka bila telah keluar rohnya itu, diletakkan diatas api dan bersuara seperti sesuatu yang mendidih kemudian dilipat dan dibawa kesijjin."

Alfaqih Abu Ja'far meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Umar r.a. berkata: "Seorang mukmin jika diletakkan dikubur maka diperluaskan kuburnya itu hingga 70 hasta dan ditaburkan padanya bunga-bunga dan dihamparkan sutera, dan bila ia hafal sedikit dari al-quran sukup untuk penerangannya jika tidak maka Allah s.w.t. memberikan kepadanya nur cahaya penerangan yang menyerupai penerangan matahari, dan didalam kubur bagaikan pengantin baru, jika tidur maka tidak ada yang berani membangunkan kecuali kekasihnya sendiri, maka ia bangun dari tidur itu bagaikan masih kurang masa tidurnya dan belum puas. Adapun orang kafir maka akan dipersempit kuburnya sehingga menghancurkan tulang rusuknya dan masuk kedalam perutnya lalu dikirimkan kepadanya ular segemuk leher unta, maka makan dagingnya sehingga habis dan sisa tulang semata-mata, lalu dikirim kepadanya Malaikat yang akan menyiksa iaitu yang buta tuli dan bisu dengan membawa puntung dari besi yang langsung dipukulkannya, sedang Malaikat itu tidak mendengar suara jeritannya dan tidak melihat keadaannya supaya tidak dikasihaninya, selain itu lalu dihidangkan siksa neraka itu tiap pagi dan petang."

Abu-Laits berkata: "Siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur maka harus menlazimi empat dan meninggalkan empat iaitu:

*

Menjaga sembahyang lima waktu
*

Banyak bersedekah
*

Banyak membaca al-quran
*

Memperbanyak bertasbih (membaca: Subhanallah walhamdulillah wal'aa ilaha illallah wallahu akbar, walahaula wala quwata illa billah)

Semua yang empat ini dapat menerangi kubur dan meluaskannya. Adapun empat yang harus ditinggalkan ialah:

*

Dusta
*

Kianat
*

Adu-adu
*

Menjaga kencing, sebab Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Bersih-bersihlah kamu daripada kencing, sebab umumnya siksa kubur itu kerana kencing. (Yakni hendaklah dicuci kemaluan sebersih-bersihnya.)

Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Innallahha ta'ala kariha lakum arba'a: Al'abatsu fishsholaati, wallagh wu filqira'ati, warrafatsu fisshiyami, wadhdhahiku indal maqaabiri. (Yang bermaksud) Sesungguhnya Allah tidak suka padamu empat, main-main dalam sembahyang dan lahgu (tidak hirau), dalam bacaan quran dan berkata keji waktu puasa dan tertawa didalam kubur."

Muhammad bin Assammaak ketika melihat kubur berkata: "Kamu jangan tertipu kerana tenangnya dan diamnya kubur-kubur ini, maka alangkah banyaknya orang yang sudah bingung didalamnya, dan jangan tertipu kerana ratanya kubur ini, maka alangkah jauh berbeza antara yang satu pada yang lain didalamnya. Maka seharusnya orang yang berakal memperbanyak ingat pada kubur sebelum masuk kedalamnya."

Sufyan Atstsauri berkata: "Siapa yang sering (banyak) memperingati kubur, maka akan mendapatkannya kebun dari kebun-kebun syurga, dan siapa yang melupakannya maka akan mendapatkannya jurang dari jurang-jurang api neraka."

Ali bin Abi Thalib r.a. berkata dalam khutbahnya: "Hai hamba Allah, berhati-hatilah kamu dari maut yang tidak dapat dihindari, jika kamu berada ditempat, ia datang mengambil kamu, dan bila kamu lari pasti akan terpegang juga, maut terikat selalu diubun-ubunmu, maka carilah jalan selamat, carilah jalan selamat dan segera-segera, sebab dibelakangmu ada yang mengejar kamu yaitu kubur, ingatlah bahawa kubur itu adakalanya kebun dari kebun-kebun syurga atau jurang dari jurang-jurang neraka dan kubur itu tiap-tiap hari berkata-kata: Akulah rumah yang gelap, akulah tempat sendirian, akulah rumah ulat-ulat."

Ingatlah sesudah itu ada hari (saat) yang lebih ngeri, hari dimana anak kecil segera beruban dan orang tua bagaikan orang mabuk, bahkan ibu yang meneteki lupa terhadap bayinya dan wanita yang bunting menggugurkan kandungannya dan kau akan melihat orang-orang bagaikan orang mabuk tetapi tidak mabuk khamar, hanya siksa Allah s.w.t. yang sangat ngeri dan dahsyat.

Ingatlah bahawa sesudah itu ada api neraka yang sangat panas dan suram dalam, perhiasannya besi dan sirnya darah bercampur nanah, tidak ada rahmat Allah s.w.t. disana. Maka kaum muslimin yang menangis. lalu ia berkata: "Dan disamping itu ada syurga yang luasnya selebar langit dan bumi, tersedia untuk orang-orang yang takwa. Semoga Allah s.w.t. melindungi kami dari siksa yang pedih dan menempatkan kami dalam darunna'iem (Syurga yang serba kenikmatan).

Usaid bin Abdirrahman berkata: "Saya telah mendapat keterangan bahawa seorang mukmin jika mati dan diangkat, ia berkata: "Segerakan aku.", dan bila telah dimasukkan dalam lahad (kubur), bumi berkata kepadanya: "Aku kasih padamu ketika diatas punggungku, dan kini lebih sayang kepadamu." Dan bila orang kafir mati lalu diangkat mayatnya, ia berkata: "Kembalikan aku." dan bila diletakkan didalam lahadnya, bumi berkata: "Aku sangat benci kepadamu ketika kau diatas punggungku, dan kini aku lebih benci lagi kepadamu."

Usman bin Affan r.a. ketika berhenti diatas kubur, ia menangis, maka ditegur: "Engkau jika menyebut syurga dan neraka tidak menangis, tetapi kau menangis kerana kubur?" Jawabnya: "Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Alqabru awwalu manazilil akhirah, fa in naja minhu fama ba'dahu aisaru minhu, wa in lam yanju minhu fama ba'dahu asyaddu minhu." (Yang bermaksud)"Kubur itu pertama tempat yang menuju akhirat, maka bila selamat dalam kubur, maka yang dibelakangnya lebih ringan, dan jika tidak selamat dalam kubur maka yang dibelakangnya lebih berat daripadanya."

Abdul-Hamid bin Mahmud Almughuli berkata: "Ketika aku duduk bersama Ibn Abbas r.a., tiba-tiba datang kepadanya beberapa orang dan berkata: "Kami rombongan haji dan bersama kami ini ada seorang yang ketika sampai didaerah Dzatishshahifah, tiba-tiba ia mati, maka kami siapkan segala keperluannya, dan ketika menggali kubur untuknya, tiba-tiba ada ular sebesar lahad, maka kami tinggalkan dan menggali lain tempat juga ada ular, maka kami biarkan dan kami menggali lain tempat juga kami dapatkan ular, maka kami biarkan dan kini kami bertanya kepadamu, bagaimanakah harus kami perbuat tehadap mayat itu?" Jawab Ibn Abbas r.a.: "Itu dari amal perbuatannya sendiri, lebih baik kamu kubur sajan demi Allah andaikan kamu galikan bumi ini semua niscaya akan kamu dapat ular didalamnya." Maka mereka kembali dan menguburkan mayat itu didalam salah satu kubur yang sudah digali itu dan ketika mereka kembali kedaerahnya mereka pergi kekeluarganya untuk mengembalikan barang-barangnya sambil bertanya kepada isterinya apakah amal perbuatan yang dilakukan oelh suaminya? Jawab isterinya: "Dia biasa menjual gandum dalam karung, lalu dia mengambil sekadar untuk makanannya sehari, dan menaruh tangkai-tangkai gandum itu kedalam karung seberat apa yang diambilnya itu."

Abul-Laits berkata: "Berita ini menunjukkan bahawa kianat itu salah satu sebab siksaan kubur dan apa yang mereka lihat itu sebagai peringatan jangan sampai kianat."

Ada keterangan bahawa bumi ini tiap hari berseru sampai lima kali dengan berkata:

*

Hai anak Adam, anda berjalan diatas punggungku dan kembalimu didalam perutku.
*

Hai anak Adam, anda makan berbagai macam diatas punggungku dan anda akan dimakan ulat didalam perutku.
*

Hai anak Adam, anda tertawa diatas punggungku, dan akan menangis didalam perutku.
*

Hai anak Adam, anda bergembira diatas punggungku dan akan berduka didalam perutku.
*

Hai anak Adam, anda berbuat dosa diatas punggungku, maka akan tersiksa didalam perutku.

Amr bin Dinar berkata: "Ada seorang penduduk kota Madinah yang mempunyai saudara perempuan dihujung kota, maka sakitlah saudaranya itu kemudian mati, maka setelah diselesaikan persiapannya dibawa kekubur, kemudian setelah selesai menguburkan dan kembali pulang kerumah, ia teringat pada kantongan yang dibawa dan tertinggal dalam kubur, maka ia minta bantuan orang untuk menggali kubur itu kembali, dan sesudah digali kubur itu maka bertemulah dia akan kantongannya itu, ia berkata kepada orang yang membantunya itu: "Tolong aku ketepi sebentar sebab aku ingin mengetahui bagaimana keadaan saudaraku ini." Maka dibuka sedikit lahadnya, tiba-tiba dilihatnya kubur itu menyala api, maka segera ia meratakan kubur itu dan kembali kepada ibunya lalu bertanya: "Bagaimanakah kelakuan saudaraku dahulu itu?" Ibunya berkata: "Mengapa kau menanyakan kelakuan saudaramu, padahal ia telah mati?" Anaknya tetap meminta supaya diberitahu tentang amal perbuatan saudaranya itu, lalu diberitahu bahawa saudaranya itu biasanya mengakhirkan sembahyang dari waktunya, juga cuai dalam kesucian dan diwaktu malam sering mengintai rumah-rumah tetangga untuk mendengar perbualan mereka lalu disampaikan kepada orang lain sehingga mengadu domba antara mereka, dan itulah sebabnya siksa kubur. Kerana itu siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur haruslah menjauhkan diri dari sifat namimah (adu domba diantara tetangga dan orang lain) supaya selamat dari siksaan kubur dan mudah baginya menjawab pertanyaan Malaikat Munkar Nakier.

Alabarra' bin Aazib r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Seorang mukmin jika ditanya dalam kubur, maka ia langsung membaca Asyhadu an laa ilaha illallah wa anna Muhammad abduhu warasuluhu, maka itulah yang tersebut dalam firman Allah: Yutsabbitullahul ladzina aamanu bil qaulits tsabiti filhayatiddun ya wafil akhirah (Allah menetapkan orang-orang yang beriman dengan khalimah yang teguh dimana hidup didunia dan diakhirat (yakni khalimah laa ilaha illallah, Muhammad Rasullullah).

Dan ketetapan itu terjadi dalam tiga masa iaitu:

*

Ketika melihat Malakulmaut
*

Ketika menghadapi pertanyaan Mungkar Nakier
*

Ketika menghadapi hisab dihari kiamat

Dan ketetapan ketika melihat Malaikulmaut dalam tiga hal iaitu:

*

Terpelihara dari kekafiran, dan mendapat taufiq dan istiqamah dalam tauhid sehingga keluar rohnya dalam Islam
*

Diberi selamat oleh Malaikat bahawa ia mendapat rahmat
*

Melihat tempatnya disyurga sehingga kubur menjadi salah satu kebun syurga.

Adapun ketetapan ketika hisab juga dalam tiga perkara iaitu:

*

Allah s.wt. memberinya ilham sehingga dapat menjawab segala pertanyaan dengan benar
*

Mudah dan ringan hisabnya
*

Diampunkan segala dosanya

Ada juga yang mengatakan bahawa ketetapan itu dalam empat masa iaitu:

*

Ketika mati
*

Didalam kubur sehingga dapat menjawab pertanyaan tanpa gentar atau takut
*

Ketika hisab
*

Ketika berjalan diatas sirat sehingga berjalan bagaikan kecepatan kilat

Jika ditanya tentang soal kubur bagaimanakah bentuknya, maka ulama telah membicarakannya dalam berbagai pendapat. Sebahagiannya berkata pertanyaan itu hanya kepada roh tanpa jasad dan disaat itu roh masuk kedalam jasad hanya sampai didada. Ada pendapat berkata bahawa rohnyanya diantara jasad dan kafan dan sebaiknya seorang mempercayai adanya pertanyaan dalam kubur tanpa menanyakan dan sibuk dengan caranya. Dan kita sendiri akan mengetahui bila sampai disana, maka bila ada orang menolak adanya soal Mungkar Nakier dalam kubur, maka penolakannya dari dua jalan iaitu:

*

Mereka berkata: "Ia tidak mungkin menurut perkiraan akal, sebab menyalahi kebiasaan tabiat alam."
*

atau mereka berkata: "Tidak ada dalil yang menguatkan."

Pendapat pertama bahawa ia tidak mungkin dalam akal kerana menyalahi kebiasaa tabiat alam. Pendapat ini bererti menidakkan kenabian dan mukjizat, sebab para Nabi itu semuanya dari manusia biasa dan tabiatnya mereka sama, tetapi mereka telah dapat bertemu dengan Malaikat dan menerima wahyu, bahkan laut telah terbelah untuk Nabi Musa a.s., demikian pula tongkatnya menjadi ular, semua kejadian itu menyalahi tabiat alam, maka orang yang menolak semua itu bererti keluar dari Islam. Jika ia berkata: "Tidak ada dalil.", maka hadis-hadis yang diterangkan sudah cukup untuk menjadi alasan bagi orang yang akan mahu terima.

Firman Allah s.w.t. yang berbunyi: "Wa man a'rodho an dzikri fa inna lahu ma'i syatan dhanka wanah syuruhu yaumal qiyaamati a'ma. (Yang bermaksud) "Dan siapa yang mengabaikan peringatanKu (ajaranKu) maka ia akan merasakan kehidupan yang sukar (kehidupan sukar ini ketika menghadapi pertanyaan dalam kubur)."

Demikian pula ayat: "Yu tsabbitulladzina aamanu bil qoulaits tsabiti filhayatiddunia wafil akhirati. (Yang bermaksud) "Allah akan menetapkan hati orang-orang mukmin dengan khalimah yang teguh didunia dan diakhirat."

Abu-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Saad bin Almusayyab dari Umar r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Jika seorang mukmin telah masuk kedalam kubur, maka didatangi oleh dua Malaikat yang menguji dalam kubur, lalu mendudukkannya dan menanyainya, sedang ia mendengar suara derap sandal sepatu mereka ketika kembali, lalu ditanya oleh kedua Malaikat itu: Siapa Tuhammu, dan apakah agamamu, dan siapa Nabimu, lalu dijawab: Allah tuhanku, dan agamaku Islam dan Nabiku Nabi Muhammad s.a.w. Lalu Malaikat itu berkata: Allah yang menetapkan kau dalam khalimah itu, tidurlah dengan tenang hati. Itulah ertinya Allah menetapkan mereka dalam khalimah hak. Adapun orang kafir zalim maka Allah menyesatkan mereka dengan tidak memberi petunjuk taufiq pada mereka, sehingga ketika ditanya oleh Malaikat: Siapa Tuhanmu, apa agamamu dan siapa Nabimu, maka jawab orang kafir atau munafiq: Tidak tahu. Maka oleh Malaikat dikatakan: Tidak tahu, maka langsung dipukul sehingga jeritan suaranya terdengar semua yang dialam kecuali manusia dan jin. (Dan andaikan didengar oleh manusia pasti pingsan)

Abu Hazim dari Ibn Umar r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w bersabda kepada Umar r.a : "Bagaimanakah kau hai Umar jika didatangi oleh kedua Malikat yang akan mengujimu didalam kubur iaitu Mungkar Nakier hitam keduanya kebiru-biruan siung keduanya mengguriskan bumi, sedang rambut keudanya sampai ketanah dan suara keduanya bagaikan petir yang dahsyat, dan matanya bagaikan kilat yang menyambar?" Umar bertanya: "Ya Rasullullah, apakah ketika itu aku cukup sedar sebagaimana keadaanku sekarang ini?" Nabi Muhammad s.a.w menjawab: "Ya." Umar berkata: "jika sedemikian maka saya selesaikan keduanya dengan izin Allah s.w.t.. Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "sesungguhnya Umar seorang yang mendapat taufiq."

Abul-Laits berkata: "saya telah diberitahu oleh Abul-Qasim bin Abdurrahman bin Muhammad Asysyabadzi dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Tiada seorang yang mati melainkan ia mendengkur yang didengari oleh semua binatang kecuali manusia, dan andaikata ia mendengar pasti pingsan, dan bila dihantar kekubur, maka jika solih (baik) berkata: "Segerakanlah aku, andaikan kamu mengetahui apa yang didepanku daripada kebaikan, nescaya kamu akan menyegerakan aku. Dan bila ia tidak baik maka berkata: "Jangan keburu, andaikata kamu mengtahui apa yang didepan aku daripada bahaya, nescaya kamu tidak akan keburu. Kemudian jika telah ditanam dalam kubur, didatangi oleh dua Malaikat yang hitam kebiru-biruan datang dari arah kepalanya, maka ditolak oleh sembahyangnya: Tidak boleh datang dari arahku sebab adakalanya ia semalaman tidak tidur kerana takut dari saat yang seperti ini, lalu datang dari bawah kakinya, maka ditolak oleh baktinya pada kedua orang tuanya: Jangan datang dari arahku, kerana ia biasa berjalan tegak kerana ia takut dari saat seperti ini, lalu datang dari arah kanannya, maka ditolak oleh sedekahnya: Tidak boleh datang dari arahku, kerana ia pernah sedekah kerana ia takut dari saat seperti ini, lalu ia datang dari kirinya maka ditolak oleh puasanya: Jangan datang dari arahku, kerana ia biasa lapar dan haus kerana takut saat seperti ini, lalu ia dibangunkan bagaikan dibangunkan dari tidur, lalu ia bertanya: Bagaimana pendapatmu tentang orang yang membawa ajaran kepadamu itu? Ia tanya: Siapakah itu? Dijawab: Muhammad s.a.w? Maka dijawab: Saya bersaksikan bahawa ia utusan Allah. Lalu berkata kedua Malaikat: Engkau hidup sebagai seorang mukmin, dan mati juga mukmin. Lalu diluaskan kuburnya, dan dibukakan baginya segala kehormatan yang dikurniakan Allah kepadanya. Semoga Allah memberi kita taufiq dan dipelihara serta dihindarkan dari hawa nafsu yang menyesatkan, dan menyelamatkan kami dari siksa kubur kerana Nabi Muhammad s.a.w juga berlindung kepada Allah dari siksa kubur."

A'isyah r.a. berkata: "Saya dahulunya tidak mengetahui adanya siksa kubur sehingga datang kepadaku seorang wanita Yyahudi, minta-minta dan sesudah saya beri ia berkata: "Semoga Allah melindungi kamu dari siksa kubur. Maka saya kira keterangannya itu termasuk tipuan kaum Yahudi, lalu saya ceritakan kepada Nabi Muhammad s.a.w maka Nabi Muhammad s.a.w memberitahu kepadaku bahawa siksa kubur itu hak benar, maka seharusnya seorang muslim berlindung kepada Allah s.w.t. dari siksa kubur, dan bersiap sedia untuk menghadapi kubur dengan amal yang soleh, sebab selama ia masih hidup maka Allah s.w.t. telah memudahkan baginya segala amal soleh. Sebaliknya bila ia telah masuk kedalam kubur, maka ia akan ingin kalau dapat diizinkan, sehingga ia sangat menyesal semata-mata, kerana itu seorang yang berakal harus berfikir dalam hal orang-orang yang telah mati, kerana orang-orang yang telah mati itu, mereka sangat ingin kalau dapat akan sembahyang dua rakaat, berzikir dengan tasbih, tahmid dan tahlil, sebagaimana ketika didunia, tetapi tidak diizinkan, lalu mereka hairan pada orang-orang yang masih hidup menghambur-hamburkan waktu dalam permainan dan kelalaian semata-mata. Saudaraku jagalah dan siap-siapkan harimu, sebab ia sebagai pokok kekayaanmu, maka mudah bagimu mendapatkan atau mencari untung laba, sebab kini dagangan akhirat agak sepi dan tidak laku, kerana itu rajin-rajinlah kau mengumpulkan sebanyak mungkin daripadanya, sebab akan tiba masa dagangan itu sangat berharga sebab pada saat itu ia berharga, maka kau tidak akan dapat mencari atau mencapainya. Kami mohon semoga Allah s.w.t. memberi taufiq untuk bersiap-siap menghadapi saat keperluan dan jangan sampai menjadikan kami dari golongan yang menyesal sehingga ingin kembali kedunia tetapi tidak diizinkan, juga semoga Allah s.w.t. memudahkan atas kami sakaratulmaut, dan kesukaran kubur, demikian pula pada semua kaum muslimin dan muslimat.

Aamin ya Robbal aalamin. Engkau arhamurrahimin, wahasbunallahu wani'mal wakiel, walahaula wala quwwata illa billahil aliyil adhiem."

Sabtu, 28 November 2009

Bersabar

Hakikat Sabar (1)

Sabar adalah pilar kebahagiaan seorang hamba. Dengan kesabaran itulah seorang hamba akan terjaga dari kemaksiatan, konsisten menjalankan ketaatan, dan tabah dalam menghadapi berbagai macam cobaan. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Kedudukan sabar dalam iman laksana kepala bagi seluruh tubuh. Apabila kepala sudah terpotong maka tidak ada lagi kehidupan di dalam tubuh.” (Al Fawa’id, hal. 95)

Pengertian Sabar

Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Sabar adalah meneguhkan diri dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, menahannya dari perbuatan maksiat kepada Allah, serta menjaganya dari perasaan dan sikap marah dalam menghadapi takdir Allah….” (Syarh Tsalatsatul Ushul, hal. 24)

Macam-Macam Sabar

Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Sabar itu terbagi menjadi tiga macam:

1. Bersabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah
2. Bersabar untuk tidak melakukan hal-hal yang diharamkan Allah
3. Bersabar dalam menghadapi takdir-takdir Allah yang dialaminya, berupa berbagai hal yang menyakitkan dan gangguan yang timbul di luar kekuasaan manusia ataupun yang berasal dari orang lain (Syarh Tsalatsatul Ushul, hal. 24)

Sebab Meraih Kemuliaan

Di dalam Taisir Lathifil Mannaan Syaikh As Sa’di rahimahullah menyebutkan sebab-sebab untuk menggapai berbagai cita-cita yang tinggi. Beliau menyebutkan bahwa sebab terbesar untuk bisa meraih itu semua adalah iman dan amal shalih.

Di samping itu, ada sebab-sebab lain yang merupakan bagian dari kedua perkara ini. Di antaranya adalah kesabaran. Sabar adalah sebab untuk bisa mendapatkan berbagai kebaikan dan menolak berbagai keburukan. Hal ini sebagaimana diisyaratkan oleh firman Allah ta’ala, “Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat.” (QS. Al Baqarah [2]: 45).

Yaitu mintalah pertolongan kepada Allah dengan bekal sabar dan shalat dalam menangani semua urusan kalian. Begitu pula sabar menjadi sebab hamba bisa meraih kenikmatan abadi yaitu surga. Allah ta’ala berfirman kepada penduduk surga, “Keselamatan atas kalian berkat kesabaran kalian.” (QS. Ar Ra’d [13] : 24).

Allah juga berfirman, “Mereka itulah orang-orang yang dibalas dengan kedudukan-kedudukan tinggi (di surga) dengan sebab kesabaran mereka.” (QS. Al Furqaan [25] : 75).

Selain itu Allah pun menjadikan sabar dan yakin sebagai sebab untuk mencapai kedudukan tertinggi yaitu kepemimpinan dalam hal agama. Dalilnya adalah firman Allah ta’ala, “Dan Kami menjadikan di antara mereka (Bani Isra’il) para pemimpin yang memberikan petunjuk dengan titah Kami, karena mereka mau bersabar dan meyakini ayat-ayat Kami.” (QS. As Sajdah [32]: 24) (Lihat Taisir Lathifil Mannaan, hal. 375)

Sabar Dalam Ketaatan

Sabar Dalam Menuntut Ilmu

Syaikh Nu’man mengatakan, “Betapa banyak gangguan yang harus dihadapi oleh seseorang yang berusaha menuntut ilmu. Maka dia harus bersabar untuk menahan rasa lapar, kekurangan harta, jauh dari keluarga dan tanah airnya. Sehingga dia harus bersabar dalam upaya menimba ilmu dengan cara menghadiri pengajian-pengajian, mencatat dan memperhatikan penjelasan serta mengulang-ulang pelajaran dan lain sebagainya.

Semoga Allah merahmati Yahya bin Abi Katsir yang pernah mengatakan, “Ilmu itu tidak akan didapatkan dengan banyak mengistirahatkan badan”, sebagaimana tercantum dalam shahih Imam Muslim. Terkadang seseorang harus menerima gangguan dari orang-orang yang terdekat darinya, apalagi orang lain yang hubungannya jauh darinya, hanya karena kegiatannya menuntut ilmu. Tidak ada yang bisa bertahan kecuali orang-orang yang mendapatkan anugerah ketegaran dari Allah.” (Taisirul wushul, hal. 12-13)

Sabar Dalam Mengamalkan Ilmu

Syaikh Nu’man mengatakan, “Dan orang yang ingin beramal dengan ilmunya juga harus bersabar dalam menghadapi gangguan yang ada di hadapannya. Apabila dia melaksanakan ibadah kepada Allah menuruti syari’at yang diajarkan Rasulullah niscaya akan ada ahlul bida’ wal ahwaa’ yang menghalangi di hadapannya, demikian pula orang-orang bodoh yang tidak kenal agama kecuali ajaran warisan nenek moyang mereka.

Sehingga gangguan berupa ucapan harus diterimanya, dan terkadang berbentuk gangguan fisik, bahkan terkadang dengan kedua-keduanya. Dan kita sekarang ini berada di zaman di mana orang yang berpegang teguh dengan agamanya seperti orang yang sedang menggenggam bara api, maka cukuplah Allah sebagai penolong bagi kita, Dialah sebaik-baik penolong” (Taisirul wushul, hal. 13)

Sabar Dalam Berdakwah

Syaikh Nu’man mengatakan, “Begitu pula orang yang berdakwah mengajak kepada agama Allah harus bersabar menghadapi gangguan yang timbul karena sebab dakwahnya, karena di saat itu dia tengah menempati posisi sebagaimana para Rasul. Waraqah bin Naufal mengatakan kepada Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tidaklah ada seorang pun yang datang dengan membawa ajaran sebagaimana yang kamu bawa melainkan pasti akan disakiti orang.”

Sehingga jika dia mengajak kepada tauhid didapatinya para da’i pengajak kesyirikan tegak di hadapannya, begitu pula para pengikut dan orang-orang yang mengenyangkan perut mereka dengan cara itu. Sedangkan apabila dia mengajak kepada ajaran As Sunnah maka akan ditemuinya para pembela bid’ah dan hawa nafsu. Begitu pula jika dia memerangi kemaksiatan dan berbagai kemungkaran niscaya akan ditemuinya para pemuja syahwat, kefasikan dan dosa besar serta orang-orang yang turut bergabung dengan kelompok mereka.

Mereka semua akan berusaha menghalang-halangi dakwahnya karena dia telah menghalangi mereka dari kesyirikan, bid’ah dan kemaksiatan yang selama ini mereka tekuni.” (Taisirul wushul, hal. 13-14)

Sabar dan Kemenangan

Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Allah ta’ala berfirman kepada Nabi-Nya, “Dan sungguh telah didustakan para Rasul sebelummu, maka mereka pun bersabar menghadapi pendustaan terhadap mereka dan mereka juga disakiti sampai tibalah pertolongan Kami.” (QS. Al An’aam [6]: 34).

Semakin besar gangguan yang diterima niscaya semakin dekat pula datangnya kemenangan. Dan bukanlah pertolongan/kemenangan itu terbatas hanya pada saat seseorang (da’i) masih hidup saja sehingga dia bisa menyaksikan buah dakwahnya terwujud. Akan tetapi yang dimaksud pertolongan itu terkadang muncul di saat sesudah kematiannya. Yaitu ketika Allah menundukkan hati-hati umat manusia sehingga menerima dakwahnya serta berpegang teguh dengannya. Sesungguhnya hal itu termasuk pertolongan yang didapatkan oleh da’i ini meskipun dia sudah mati.

Maka wajib bagi para da’i untuk bersabar dalam melancarkan dakwahnya dan tetap konsisten dalam menjalankannya. Hendaknya dia bersabar dalam menjalani agama Allah yang sedang didakwahkannya dan juga hendaknya dia bersabar dalam menghadapi rintangan dan gangguan yang menghalangi dakwahnya. Lihatlah para Rasul shalawatullaahi wa salaamuhu ‘alaihim. Mereka juga disakiti dengan ucapan dan perbuatan sekaligus.

Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Demikianlah, tidaklah ada seorang Rasul pun yang datang sebelum mereka melainkan mereka (kaumnya) mengatakan, ‘Dia adalah tukang sihir atau orang gila’.” (QS. Adz Dzariyaat [51]: 52). Begitu juga Allah ‘azza wa jalla berfirman, “Dan demikianlah Kami menjadikan bagi setiap Nabi ada musuh yang berasal dari kalangan orang-orang pendosa.” (QS. Al Furqaan [25]: 31). Namun, hendaknya para da’i tabah dan bersabar dalam menghadapi itu semua…” (Syarh Tsalatsatul Ushul, hal. 24)

Sabar di atas Islam

Ingatlah bagaimana kisah Bilal bin Rabah radhiyallahu ‘anhu yang tetap berpegang teguh dengan Islam meskipun harus merasakan siksaan ditindih batu besar oleh majikannya di atas padang pasir yang panas (Lihat Tegar di Jalan Kebenaran, hal. 122). Ingatlah bagaimana siksaan tidak berperikemanusiaan yang dialami oleh Ammar bin Yasir dan keluarganya. Ibunya Sumayyah disiksa dengan cara yang sangat keji sehingga mati sebagai muslimah pertama yang syahid di jalan Allah. (Lihat Tegar di Jalan Kebenaran, hal. 122-123)

Lihatlah keteguhan Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu yang dipaksa oleh ibunya untuk meninggalkan Islam sampai-sampai ibunya bersumpah mogok makan dan minum bahkan tidak mau mengajaknya bicara sampai mati. Namun dengan tegas Sa’ad bin Abi Waqqash mengatakan, “Wahai Ibu, demi Allah, andaikata ibu memiliki seratus nyawa kemudian satu persatu keluar, sedetikpun ananda tidak akan meninggalkan agama ini…” (Lihat Tegar di Jalan Kebenaran, hal. 133) Inilah akidah, inilah kekuatan iman, yang sanggup bertahan dan kokoh menjulang walaupun diterpa oleh berbagai badai dan topan kehidupan.

Saudaraku, ketahuilah sesungguhnya cobaan yang menimpa kita pada hari ini, baik yang berupa kehilangan harta, kehilangan jiwa dari saudara yang tercinta, kehilangan tempat tinggal atau kekurangan bahan makanan, itu semua jauh lebih ringan daripada cobaan yang dialami oleh salafush shalih dan para ulama pembela dakwah tauhid di masa silam.

Mereka disakiti, diperangi, didustakan, dituduh yang bukan-bukan, bahkan ada juga yang dikucilkan. Ada yang tertimpa kemiskinan harta, bahkan ada juga yang sampai meninggal di dalam penjara, namun sama sekali itu semua tidaklah menggoyahkan pilar keimanan mereka.

Ingatlah firman Allah ta’ala yang artinya, “Dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan sebagai seorang muslim.” (QS. Ali ‘Imran [3] : 102).

Ingatlah juga janji Allah yang artinya, “Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya akan Allah berikan jalan keluar dan Allah akan berikan rezeki kepadanya dari jalan yang tidak disangka-sangka.” (QS. Ath Thalaq [65] : 2-3).

Disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ketahuilah, sesungguhnya datangnya kemenangan itu bersama dengan kesabaran. Bersama kesempitan pasti akan ada jalan keluar. Bersama kesusahan pasti akan ada kemudahan.” (HR. Abdu bin Humaid di dalam Musnadnya [636] (Lihat Durrah Salafiyah, hal. 148) dan Al Haakim dalam Mustadrak ‘ala Shahihain, III/624). (Syarh Arba’in Ibnu ‘Utsaimin, hal. 200)

Sabar Menjauhi Maksiat

Syaikh Zaid bin Muhammad bin Hadi Al Madkhali mengatakan, “Bersabar menahan diri dari kemaksiatan kepada Allah, sehingga dia berusaha menjauhi kemaksiatan, karena bahaya dunia, alam kubur dan akhirat siap menimpanya apabila dia melakukannya. Dan tidaklah umat-umat terdahulu binasa kecuali karena disebabkan kemaksiatan mereka, sebagaimana hal itu dikabarkan oleh Allah ‘azza wa jalla di dalam muhkam al-Qur’an.

Di antara mereka ada yang ditenggelamkan oleh Allah ke dalam lautan, ada pula yang binasa karena disambar petir, ada pula yang dimusnahkan dengan suara yang mengguntur, dan ada juga di antara mereka yang dibenamkan oleh Allah ke dalam perut bumi, dan ada juga di antara mereka yang di rubah bentuk fisiknya (dikutuk).”

Pentahqiq kitab tersebut memberikan catatan, “Syaikh memberikan isyarat terhadap sebuah ayat, “Maka masing-masing (mereka itu) kami siksa disebabkan dosanya, Maka di antara mereka ada yang kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.” (QS. Al ‘Ankabuut [29] : 40).

“Bukankah itu semua terjadi hanya karena satu sebab saja yaitu maksiat kepada Allah tabaaraka wa ta’ala. Karena hak Allah adalah untuk ditaati tidak boleh didurhakai, maka kemaksiatan kepada Allah merupakan kejahatan yang sangat mungkar yang akan menimbulkan kemurkaan, kemarahan serta mengakibatkan turunnya siksa-Nya yang sangat pedih. Jadi, salah satu macam kesabaran adalah bersabar untuk menahan diri dari perbuatan maksiat kepada Allah. Janganlah mendekatinya.

Dan apabila seseorang sudah terlanjur terjatuh di dalamnya hendaklah dia segera bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya, meminta ampunan dan menyesalinya di hadapan Allah. Dan hendaknya dia mengikuti kejelekan-kejelekannya dengan berbuat kebaikan-kebaikan. Sebagaimana difirmankan Allah ‘azza wa jalla, “Sesungguhnya kebaikan-kebaikan akan menghapuskan kejelekan-kejelekan.” (QS. Huud [11] : 114). Dan juga sebagaimana disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Dan ikutilah kejelekan dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapuskannya.” (HR. Ahmad, dll, dihasankan Al Albani dalam Misykatul Mashaabih 5043)…” (Thariqul wushul, hal. 15-17)

Sabar Menerima Takdir

Syaikh Zaid bin Muhammad bin Hadi Al Madkhali mengatakan, “Macam ketiga dari macam-macam kesabaran adalah Bersabar dalam menghadapi takdir dan keputusan Allah serta hukum-Nya yang terjadi pada hamba-hamba-Nya. Karena tidak ada satu gerakan pun di alam raya ini, begitu pula tidak ada suatu kejadian atau urusan melainkan Allah lah yang mentakdirkannya. Maka bersabar itu harus. Bersabar menghadapi berbagai musibah yang menimpa diri, baik yang terkait dengan nyawa, anak, harta dan lain sebagainya yang merupakan takdir yang berjalan menurut ketentuan Allah di alam semesta…” (Thariqul wushul, hal. 15-17)

Sabar dan Tauhid

Syaikh Al Imam Al Mujaddid Al Mushlih Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullahu ta’ala membuat sebuah bab di dalam Kitab Tauhid beliau yang berjudul, “Bab Minal iman billah, ash-shabru ‘ala aqdarillah” (Bab Bersabar dalam menghadapi takdir Allah termasuk cabang keimanan kepada Allah)

Syaikh Shalih bin Abdul ‘Aziz Alusy Syaikh hafizhahullahu ta’ala mengatakan dalam penjelasannya tentang bab yang sangat berfaedah ini, “Sabar tergolong perkara yang menempati kedudukan agung (di dalam agama). Ia termasuk salah satu bagian ibadah yang sangat mulia. Ia menempati relung-relung hati, gerak-gerik lisan dan tindakan anggota badan. Sedangkan hakikat penghambaan yang sejati tidak akan terealisasi tanpa kesabaran.

Hal ini dikarenakan ibadah merupakan perintah syari’at (untuk mengerjakan sesuatu), atau berupa larangan syari’at (untuk tidak mengerjakan sesuatu), atau bisa juga berupa ujian dalam bentuk musibah yang ditimpakan Allah kepada seorang hamba supaya dia mau bersabar ketika menghadapinya.

Hakikat penghambaan adalah tunduk melaksanakan perintah syari’at serta menjauhi larangan syari’at dan bersabar menghadapi musibah-musibah. Musibah yang dijadikan sebagai batu ujian oleh Allah jalla wa ‘ala untuk menempa hamba-hamba-Nya. Dengan demikian ujian itu bisa melalui sarana ajaran agama dan melalui sarana keputusan takdir.

Adapun ujian dengan dibebani ajaran-ajaran agama adalah sebagaimana tercermin dalam firman Allah jalla wa ‘ala kepada Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam sebuah hadits qudsi riwayat Muslim dari ‘Iyaadh bin Hamaar. Dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda “Allah ta’ala berfirman: ‘Sesungguhnya Aku mengutusmu dalam rangka menguji dirimu. Dan Aku menguji (manusia) dengan dirimu’.”

Maka hakikat pengutusan Nabi ‘alaihish shalaatu was salaam adalah menjadi ujian. Sedangkan adanya ujian jelas membutuhkan sikap sabar dalam menghadapinya. Ujian yang ada dengan diutusnya beliau sebagai rasul ialah dengan bentuk perintah dan larangan.

Untuk melaksanakan berbagai kewajiban tentu saja dibutuhkan bekal kesabaran. Untuk meninggalkan berbagai larangan dibutuhkan bekal kesabaran. Begitu pula saat menghadapi keputusan takdir kauni (yang menyakitkan) tentu juga diperlukan bekal kesabaran. Oleh sebab itulah sebagian ulama mengatakan, “Sesungguhnya sabar terbagi tiga; sabar dalam berbuat taat, sabar dalam menahan diri dari maksiat dan sabar tatkala menerima takdir Allah yang terasa menyakitkan.”

Karena amat sedikitnya dijumpai orang yang sanggup bersabar tatkala tertimpa musibah maka Syaikh pun membuat sebuah bab tersendiri, semoga Allah merahmati beliau. Hal itu beliau lakukan dalam rangka menjelaskan bahwasanya sabar termasuk bagian dari kesempurnaan tauhid. Sabar termasuk kewajiban yang harus ditunaikan oleh hamba, sehingga ia pun bersabar menanggung ketentuan takdir Allah.

Ungkapan rasa marah dan tak mau sabar itulah yang banyak muncul dalam diri orang-orang tatkala mereka mendapatkan ujian berupa ditimpakannya musibah. Dengan alasan itulah beliau membuat bab ini, untuk menerangkan bahwa sabar adalah hal yang wajib dilakukan tatkala tertimpa takdir yang terasa menyakitkan. Dengan hal itu beliau juga ingin memberikan penegasan bahwa bersabar dalam rangka menjalankan ketaatan dan meninggalkan kemaksiatan hukumnya juga wajib.

Secara bahasa sabar artinya tertahan. Orang Arab mengatakan, “Qutila fulan shabran” (artinya si polan dibunuh dalam keadaan “shabr”) yaitu tatkala dia berada dalam tahanan atau sedang diikat lalu dibunuh, tanpa ada perlawanan atau peperangan. Dan demikianlah inti makna kesabaran yang dipakai dalam pengertian syar’i.

Ia disebut sebagai sabar karena di dalamnya terkandung penahanan lisan untuk tidak berkeluh kesah, menahan hati untuk tidak merasa marah dan menahan anggota badan untuk tidak mengekspresikan kemarahan dalam bentuk menampar-nampar pipi, merobek-robek kain dan semacamnya. Maka menurut istilah syari’at sabar artinya: Menahan lisan dari mengeluh, menahan hati dari marah dan menahan anggota badan dari menampakkan kemarahan dengan cara merobek-robek sesuatu dan tindakan lain semacamnya.

Imam Ahmad rahimahullah berkata, “Di dalam al-Qur’an kata sabar disebutkan dalam 90 tempat lebih. Sabar adalah bagian iman, sebagaimana kedudukan kepala bagi jasad. Sebab orang yang tidak punya kesabaran dalam menjalankan ketaatan, tidak punya kesabaran untuk menjauhi maksiat serta tidak sabar tatkala tertimpa takdir yang menyakitkan maka dia kehilangan banyak sekali bagian keimanan”

Perkataan beliau “Bab Minal imaan, ash shabru ‘ala aqdaarillah” artinya: salah satu ciri karakteristik iman kepada Allah adalah bersabar tatkala menghadapi takdir-takdir Allah. Keimanan itu mempunyai cabang-cabang. Sebagaimana kekufuran juga bercabang-cabang.

Maka dengan perkataan “Minal imaan ash shabru” beliau ingin memberikan penegasan bahwa sabar termasuk salah satu cabang keimanan. Beliau juga memberikan penegasan melalui sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim yang menunjukkan bahwa niyaahah (meratapi mayit) itu juga termasuk salah satu cabang kekufuran. Sehingga setiap cabang kekafiran itu harus dihadapi dengan cabang keimanan. Meratapi mayit adalah sebuah cabang kekafiran maka dia harus dihadapi dengan sebuah cabang keimanan yaitu bersabar terhadap takdir Allah yang terasa menyakitkan” (At Tamhiid, hal.389-391)

-bersambung insya Allah-

Rabu, 11 November 2009

Pernikahan

Monday, June 8, 2009
Upah Mengawinkan Hewan Tak Boleh Diambil
diriwayatkan dari Ibn Umar ra. : Nabi Muhammad Saw melarang seseorang mengambil upah dari mengawinkan hewan.
Link ke posting ini
Label: Perniagaan, pernikahan
Monday, May 25, 2009
Etika Berdagang dan Larangan Menjadi Perempuan Penyebab Perceraian
diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Rasulullah Saw melarang menjual barang penghuni kota atas nama penghuni padang pasir, demikian pula dengan najsh. dan seseorang tidak boleh menganjurkan kepada pembeli yang telah mencapai kesepakatan dengan penjual lainnya untuk membatalkan kesepakatan tersebut, supaya ia beralih kepadanya dengan membeli barang dagangannya; demikian pula seseorang tidak boleh meminang seorang gadis yang telah dipinang orang lain; dan seorang perempuan dilarang menjadi penyebab diceraikannya perempuan yang lain dengan maksud menggantikan tempatnya.
Link ke posting ini
Label: muamalah, Perniagaan, pernikahan
Sunday, August 3, 2008
Mandi Bersama Istri dan Syarat Mencumbu Istri yang Haid
Diriwayatkan dari Aisyah r.a. : Nabi Muhammad Saw. Dan aku biasa mandi bersama dalam sebuah bak manakala kami sedang dalam keadaan junub. Selama masa haid, ia menyuruhku memakai izar (pakaian {pembalut} yang dikenakan dibawah pinggang) dan biasa mencumbuku. Selama ber I’tikaf, ia mendekatkan kepalanya yang mulia kepadaku dan aku mensucikannya selama masa haidku.
Link ke posting ini
Label: pernikahan
Monday, July 21, 2008
Larangan Menikahi Wanita Sepersusuan
(Diriwayatkan dari Abdullah bin Mulaika r.a. ): Uqbah bin Harits r.a. : berkata bahwa ia menikah dengan anak perempuan Abi Ihab bin Aziz. Tak lama kemudian seorang perempuan menemuinya dan berkata; “akulah yang menyusui Uqbah dan perempuan yang dinikahinya”, Uqbah berkata kepadanya, “aku tidak tahu, kamu telah menyusuiku dan kamu tidak mengatakannya kepadaku”, kemudian dia pergi menemui Rasulullah SAW di Madinah, dan bertanya kepada Rasulullah SAW tentang itu, Rasulullah SAW menjawab, “bagaimana dapat kamu (tetap memperistrinya), padahal telah dikatakan kepadamu (bahwa ia adalah saudara sesusu mu)” kemudian Uqbah menceraikan istrinya, dan kemudian istrinya menikah dengan orang lain

I'tikaf

KITAB I’TIKAF ; BAB : BILAKAH MASUK ORANG YANG AKAN I’TIKAF ITU DI TEMPAT I’TIKAFNYA

Ditulis oleh rakean bagus minda raksadipa di/pada 1 September, 2009

729. ‘Aisyah berkata: Adalah Nabi saw. jika kan i’tikaf pada malam-malam sepuluh terakhir bulan Ramadhan, maka aku pasangkan dindingnya (tabirnya) maka sesudah shalat Subuh segera masuk ke dalamnya, lalu Hafshah minta izin kepada ‘Aisyah untuk memasang dindingnya, dan diizinkan lalu memasang dindingnya, kemudian diketahui oleh Zainab binti Jahsy dan memasang dinding juga, kemudian pada pagi hari Nabi saw. melihat banyaknya dinding bersabda: Apakah kalian mengira itu termasuk dari al-birr (taat), kemudian meninggalkan i’tikaf pada bulan itu, kemudian i’tikaf sepuluh malam pada bulan syawal. (Bukhari, Muslim).

Demikian Nabi saw. jika berbuat suatu amal meskipun tidak wajib, maka jika ditinggalkan karena suatu hal diganti atau diqhada, supaya pahala yang biasa didapat jangan sampai hilang.

Ditulis dalam I'TIKAF | Leave a Comment »
KITAB I’TIKAF ; BAB : I’TIKAF PADA MALAM-MALAM TERAKHIR (21-30) RAMADHAN

Ditulis oleh rakean bagus minda raksadipa di/pada 1 September, 2009

727. Abdullah bin Umar r.a. berkata: Biasa Rasulullah saw. i’tikaf pada malam-malam sepuluh (21-30) terakhir bulan Ramadhan. (Bukhari, Muslim).

728. ‘Aisyah r.a. berkata: Biasa Nabi saw. i’tikaf pada malam-malam sepuluh terakhir (21-30) Ramadhan sehingga meninggal dunia, kemudian dilanjutkan oleh istri-istrinya sepeninggalnya. (Bukhari, Muslim)

Selasa, 10 November 2009

Sedekah Zakat

Thursday, October 1, 2009
Anjuran Ber infaq
diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. :
Rasulullah Saw pernah bersabda, "Allah berkata, 'Keluarkanlah (infaq) dan akan akan kukeluarkan untukmu'" Nabi Saw juga berkata, "tangan Allah adalah penuh, dan tidak akan berkurang meskipun dikeluarkan sepanjang siang dan sepanjang malam".
Nabi Saw juga berkata, "tidakkah kalian lihat apa yang telah Dia keluarkan sejak Dia menciptakan langit dan bumi? sesungguhnya apa yang ada di Tangan-Nya tidaklah berkurang, dan Singgasana-Nya di atas air; dan di Tangan-Nya terdapat mizan yang dengan itu Dia meninggikan atau merendahkan seseorang".
Link ke posting ini
Label: sedekah/zakat
Saturday, June 13, 2009
Dengan Pohon Pun Kita Bisa Bersedekah
diriwayatkan dari Anas bin Malik ra. : Rasulullah Saw pernah bersabda, "akan dipandang sebagai melakukan sedekah, seorang muslim yang menabur benih dan menanam pohon, kemudian manfaat diambil oleh manusia, burung-burung, atau hewan lainnya".
Link ke posting ini
Label: sedekah/zakat
Tuesday, May 5, 2009
Kewajiban Membayar Zakat Fitrah
Diriwayatkan dari Ibn Umar ra. : Rasulullah Saw mewajibkan membayar satu sha’ kurma atau sha’ gandum sebagai zakat fitrah kepada semua muslim, baik budak maupun yang telah dimerdekakan, laki-laki maupun perempuan, anak maupun orang tua. Dan Nabi Muhammad Saw memerintahkan bahwa zakat fitrah harus dibayarkan sebelum orang-orang pergi mengerjakan shalat Id’. (satu sha’ kurang lebih sama dengan 3 kg).
Link ke posting ini
Label: sedekah/zakat
Monday, May 4, 2009
Keluarga Nabi Muhammad Tidak Makan Dari Sedekah
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : kurma-kurma dibawa ke hadapan Rasulullah Saw segera setelah dipetik. Masing-masing orang membawa kurma (sebagai zakat) hingga terkumpul dalam gundukan besar (di hadapan Rasulullah Saw). Suatu kali Al Hasan dan Al Husain ra. Bermain-main dengan kurma-kurma itu. Salah seorang dari mereka menyentuhnya dan memasukkan ke mulutnya. Rasulullah Saw mengeluarkan kurma itu dari mulutnya dan berkata, “tidak tahukah kalian anak cucu (keturunan) Muhammad tidak boleh makan dari sedekah?”.
Link ke posting ini
Label: sedekah/zakat
Friday, May 1, 2009
Menjual Kayu Bakar adalah Lebih Baik daripada Mengemis
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Rasulullah Saw pernah bersabda, “demi Dia yang menggenggam hidupku, akan lebih baik bagi seseorang untuk mengambil seutas tali dan memotong kayu (di hutan) lalu membawanya dengan punggungnya dan menjualnya daripada meminta sesuatu kepada seseorang dan orang yang ia minta mungkin memberinya mungkin tidak”.
Link ke posting ini
Label: Islam, sedekah/zakat
Kesabaran adalah Anugerah Terbaik dan Terbesar
Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al Khudri ra. : beberapa orang Anshar meminta (sesuatu) kepada Rasulullah Saw dan diberi. Kemudian mereka meminta lagi (sesuatu) dan kembali diberi. Kemudian kembali mereka meminta (sesuatu) dari Rasulullah Saw hingga semua semua yang dimiliki Rasulullah Saw habis.
Rasulullah Saw bersabda, “apabila aku memiliki sesuatu, aku tidak akan menyembunyikannya darimu. (ingatlah) siapa pun yang tidak meminta (mengemis) kepada orang lain, Allah akan memenuhinya, dan siapa pun yang berusaha membuat dirinya merasa cukup, maka Allah akan membuat dirinya merasa cukup. Dan siapa pun yang berupaya bersabar, maka Allah akan membuatnya sabar. Tidak ada anugerah yang lebih baik dan lebih besar yang diberikan kepada seseorang selain kesabaran”.
Link ke posting ini
Label: iman, sedekah/zakat
Sedekah Kepada Keluarga dan Kerabat
Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al Khudri ra : suatu ketika pada hari raya Rasulullah Saw pergi ke Mushalla (ruang atau lapangan yang difungsikan sebagai tempat shalat). Kemudian Nabi Muhammad Saw pulang, ketika Nabi Muhammad Saw sampai di rumahnya , Zainab, istri Ibn Mas’ud meminta izin untuk masuk. Ia berkata, “ya Rasulullah, inilah Zainab”. Nabi Muhammad Saw bertanya,”Zainab yang mana?” ia menjawab bahwa ia istri Ibn Mas’ud. Nabi Muhammad Saw bersabda,”baiklah, silakan masuk”. Ia pun masuk dan berkata, “ya Rasulullah, hari ini anda memerintahkan kami untuk mengeluarkan sedekah dan aku memiliki sebuah perhiasan yang kuniatkan akan kuberikan sebagai sedekah tetapi Ibn Mas’ud berkata bahwa ia dan anak-anaknya lebih berhak mendapatkannya ketimbang orang lain.” Nabi Muhammad Saw bersabda, “apa yang dikatakan Ibn Mas’ud benar. Suami dan anak-anak mu lebih berhak memperolehnya daripada orang lain”.
Link ke posting ini
Label: keluarga, sedekah/zakat
Thursday, April 30, 2009
Sedekah Yang Diberikan Kepada Orang Miskin, Anak Yatim, Dan Orang Dalam Perjalanan
diriwayatkan dari Abu Sa'id Al Khudri ra. "suatu ketika Nabi Muhammad Saw duduk diatas mimbarnya dan kami duduk di sekelilingnya. kemudian Nabi Muhammad Saw bersabda, "sesuatu yang kutakutkan akan mengguncang sebagian besar dari kalian (sesuatu yang akan menimpa kalian sepeninggalku) adalah kesenangan-kesenangan dan kemewahan dunia yang keelokkannya akan disingkapkan kepadamu". seseorang berkata, "ya Rasulullah! apakah kebaikan akan membawa keburukan?" Nabi Muhammad Saw termenung sejenak. ada yang berkata kepada orang itu, "ada apa kamu ini? kamu berbicara kepada Rasulullah Saw ketika Rasulullah Saw tidak sedang berbicara kepadamu!". kemudian kami mengetahui bahwa wahyu baru saja diturunkan kepadanya. Nabi Muhammad Saw mengusap peluhnya dan berkata, "mana penanya tadi?" sepertinya Nabi Muhammad Saw menyukai pertanyaan tadi. lalu Nabi Muhammad Saw bersabda,"kebaikan tidak pernah membawa keburukan. seperti tumbuh-tumbuhan di tepi sungai tidak pernah membunuh atau membuat hewan sakit, kecuali apabila hewan itu memakan khadhirah (sejenis sayuran), lalu melihat ke arah matahari, kemudian berak, kencing dan merumput kembali. sesungguhnya kekayaan ini manis dan hijau. anugerah dilimpahkan terhadap kekayaan seorang muslim yang diberikan kepada orang miskin, anak yatim, dan Ibn Al-sabil (orang yang sedang perjalanan[atau Rasulullah mengucapkan kata-kata yang serupa dengan itu]). sesungguhnya, siapa pun yang mengambil hak orang lain ibarat orang yang makan tetapi tidak pernah kenyang, dan kekayaannya akan menjadi saksi yang menentangnya pada hari kiamat".
Link ke posting ini
Label: sedekah/zakat
Keharusan Bersedekah
Diriwayatkan dari Abu Musa ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, “setiap muslim harus bersedekah”. Seseorang bertanya, “ya Rasulullah ! jika seseorang tidak memiliki apa pun untuk disedekahkan, apa yang harus ia lakukan?” Nabi Muhammad Saw bersabda, “ia harus bekerja hingga memperoleh upah dan memberikan sedekah”. Lebih jauh orang-orang bertanya, “bagaimana jika hal itu pun tidak bisa ia lakukan?” Nabi Muhammad Saw menjawab, “tolonglah orang yang membutuhkan pertolongan”. Orang-orang berkata, “jika ia tidak dapat melakukan hal itu?” Nabi Muhammad Saw bersabda, “maka ia harus mengerjakan semua perbuatan baik dan menghindari semua perbuatan buruk dan hal ini akan diperhitungkan sebagai pahala bersedekah”.
Link ke posting ini
Label: sedekah/zakat
Friday, April 24, 2009
Puas Dengan Pemberian Allah, Maka Akan Diberi Kecukupan
diriwayatkan dari Hakim bin Hizam : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, "tangan yang diatas lebih baik dari tangan yang dibawah. seseorang harus mendahulukan memberi kepada orang yang menjadi tanggungannya. dan sedekah yang paling baik adalah yang dikeluarkan orang kaya. dan siapapun yang tidak meminta pertolongan (keuangan) kepada orang lain, Allah akan memberinya dan menyelamatkannya untuk tidak meminta tolong kepada orang lain, dan siapapun yang merasa puas dengan yang diberikan Allah kepadanya, maka Allah akan membuatnya berkecukupan".
Link ke posting ini
Label: sedekah/zakat
Wednesday, April 22, 2009
Orang Miskin Bukanlah Orang Yang Meminta-minta
diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Rasulullah Saw pernah bersabda, "orang miskin bukanlah orang yang berkeliling kepada orang lain untuk meminta segenggam atau dua genggam kurma, tetapi orang miskin adalah orang yang tidak memiliki cukup (uang) untuk memenuhi kebutuhannya dan keadaannya itu tidak diketahui orang lain; orang lain mungkin memberinya sedekah, tetapi ia tidak mengemis kepada orang lain".
Link ke posting ini
Label: sedekah/zakat
Monday, April 20, 2009
Doa Malaikat Atas Pemberi Sedekah dan Penahan Sedekah
diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Nabi Muhammad Saw bersabda, "setiap hari, dua malaikat turun ke bumi. salah seorang dari mereka berkata, 'ya Allah, gantilah harta orang yang bersedekah di jalan-Mu'. sedangkan yang satunya lagi berkata, 'ya Allah, binasakanlah harta orang yang menahan hartanya untuk disedekahkan'."
Link ke posting ini
Label: sedekah/zakat
Friday, April 17, 2009
Allah Akan Menahan Rizki Orang Yang Menahan Sedekah
diriwayatkan dari Asma binti Abu Bakar ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, "jangan kau tahan uangmu (untuk bersedekah sebab bila kau lakukan itu), Allah akan menahan Anugerah-Nya darimu".
Link ke posting ini
Label: sedekah/zakat
Bersedekah Sesuai Kemampuan
(diriwayatkan dari Asma' binti Abu Bakar ra.) : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, "jangan simpan uangmu di dalam kantung uang; oleh karena Allah akan menahan anugerah-Nya darimu. berikanlah (di jalan Allah) sesuai dengan kemampuanmu".
Link ke posting ini
Label: sedekah/zakat
Thursday, April 16, 2009
Istri Nabi Muhammad Saw Yang Paling Banyak Sedekah
Diriwayatkan dari Aisyah ra. : sebagian istri-istri Nabi Muhammad Saw bertanya, “siapakah diantara kami yang akan menjadi orang pertama yang menyusul anda?” Nabi Muhammad Saw bersabda, “yang memiliki lengan paling panjang”. Maka mereka pun mengukur lengannya masing-masing dengan sebatang tongkat dan ternyata yang memiliki lengan paling panjang adalah Saudah. (ketika Zainab binti Jahsy menjadi istri yang pertama wafat sepeninggal Nabi Muhammad Saw, yaitu pada masa kekhalifahan Umar) barulah kami menyadari bahwa lengan panjang adalah ibarat (tamsil) mengeluarkan sedekah. Demikianlah, Zainab adalah istri Nabi Muhammad Saw yang pertama menyusul dan semasa hidupnya ia sangat mencintai sedekah. (Saudah sendiri meninggal pada masa kekuasaan Mu’awiyah).
Link ke posting ini
Label: sedekah/zakat
Sedekah Yang Paling Utama
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : seorang lelaki menemui Nabi Muhammad Saw dan bertanya, “ya Rasulullah Saw, sedekah apakah yang paling utama?” Nabi Muhammad Saw menjawab, “sedekah yang kau berikan ketika kau dalam keadaan sehat, kikir dan takut terhadap kemiskinan dan menginginkan kekayaan. Janganlah menunggu sampai dekatnya saat kematian dengan mengatakan, ‘untuk si fulan sekian, dan untuk si fulan sekian, dan harta tersebut telah menjadi milik ahli warisnya’”.
Link ke posting ini
Label: sedekah/zakat
Wednesday, April 15, 2009
Tanda Kiamat - Kekayaan Melimpah
diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Nabi Muhammad Saw. pernah bersabda, "tidak akan datang hari Kiamat hingga kekayaanmu berlimpah sedemikian banyaknya yang membuatnya takut, karena tidak akan ada orang yang mau menerima zakatnya dan orang yang kepada siapa zakat itu akan diberikan, akan menjawab, 'aku tidak membutuhkannya'"
Link ke posting ini
Label: kiamat, sedekah/zakat
Tuesday, April 14, 2009
Kata-kata Yang Baik Sebagai Sedekah
Diriwayatkan dari Adi bin Hatim ra. : ketika aku sedang duduk bersama Rasulullah Saw, dua orang laki-laki menemui Rasulullah Saw ; salah seorang dari mereka mengeluhkan kemiskinan dan yang lainnya mengeluhkan mewabahnya perampokan. Rasulullah Saw bersabda, “mengenai pencurian dan perampokan, dalam waktu dekat akan ada sebuah kafilah yang menuju Makkah (dari Madinah) tanpa pengawal. Dan mengenai kemiskinan, hari kiamat tidak akan datang hingga salah seorang dari kalian berkeliling untuk menyedekahkan kekayaannya dan tidak akan menemukan seorangpun yang menerimanya. Dan salah seorang dari kalian akan berdiri di hadapan Allah tanpa penghalang atau pun penterjemah, dan Allah akan bertanya kepadanya, ‘bukankah telah Kuberikan kekayaan kepadamu?’ ia akan menjawab membenarkan.lebih jauh Allah akan bertanya kepadanya, ‘bukankah telah Ku kirimkan seorang Rasul kepadamu?’. Ia akan menjawab dengan membenarkan. Kemudian ia akan melihat ke sebelah kanannya dan yang ia lihat api neraka, dan ketika ia melihat ke arah kirinya yang ia lihat api neraka. Maka selamatkanlah diri kalian dari api neraka, meskipun dengan memberikan separuh kurma (sebagai sedekah). Dan seandainya kalian tidak memilki separuh kurma pun (sebagai sedekah) maka bicaralah dengan kata-kata yang menyenangkan.”
Link ke posting ini
Label: muamalah, sedekah/zakat
Monday, April 13, 2009
Menyegerakan Sedekah
Diriwayatkan dari Haritsah bin Wahb ra. : aku pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda, “segerakanlah sedekah, jangan ditunda hingga datang suatu zaman ketika seseorang harus berkeliling untuk memberikan apa yang akan disedekahkannya dan tidak menemukan seorang pun yang mau menerimanya, dan orang (yang diminta untuk menerima sedekah itu) akan berkata, “seandainya kau datang kemarin pasti aku akan menerimanya, adapun hari ini aku tidak membutuhkannya”.
Link ke posting ini
Label: sedekah/zakat
Sunday, April 12, 2009
Bersedekah Dengan Harta Yang Baik
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Rasulullah Saw pernah bersabda, “apabila seseorang memberikan sedekah yang setara dengan sebuah kurma yang diperoleh dengan harta yang baik – dan Allah menerima sedekah itu dengan tangan-Nya dan kemudian menambahkan pahala kepada orang itu, sebagaimana siapa pun dari kamu yang membesarkan bayi kudanya, sedemikian besarnya sehingga menjadi sama besarnya dengan sebuah gunung”

Sunah Rasulullah

JAGA 7 SUNNAH RASULULLAH S.A.W
"Cerdasnya orang yang beriman adalah dia yang mampu mengolah hidupnya yang sesaat, yang sekejap untuk hidup yang panjang. Hidup bukan untuk hidup, tetapi hidup untuk Yang Maha Hidup. Hidup bukan untuk mati, tapi mati itulah untuk hidup.

Kita jangan takut mati, jangan mencari mati, jangan lupakan mati, tapi rindukan mati. Karena, mati adalah pintu berjumpa dengan Allah SWT. Mati bukanlah cerita dalam akhir hidup, tapi mati adalah awal cerita sebenarnya, maka sambutlah kematian dengan penuh ketakwaan.

Hendaknya kita selalu menjaga tujuh sunnah Nabi setiap hari. Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah:

Pertama: tahajjud, karena kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya.

Kedua: membaca Al-Qur'an sebelum terbit matahari Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur'an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.

Ketiga: jangan tinggalkan masjid terutama di waktu shubuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke mesjid, karena mesjid merupakan pusat keberkahan, bukan kerana panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan mesjid Allah.

Keempat: jaga sholat dhuha, karena kunci rezeki terletak pada solat dhuha.

Kelima: jaga sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari.

Keenam: jaga wudhu terus menerus karena Allah menyayangi hamba yang berwudhu. Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, "Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu solat walau ia sedang tidak solat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia ya Allah".

Ketujuh: amalkan istighfar setiap saat. Dengan istighfar masalah yang terjadi kerana dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.

Zikir adalah bukti syukur kita kepada Allah. Bila kita kurang bersyukur, maka kita kurang berzikir pula, oleh karena itu setiap waktu harus selalu ada penghayatan dalam melaksanakan ibadah ritual dan ibadah ajaran Islam lainnya. Zikir juga merupakan makanan rohani yang paling bergizi, dan dengan zikir berbagai kejahatan dapat ditangkal sehingga jauhlah umat manusia dari sifat-sifat yang berpangkal pada materialisme dan hedonisme.

Shalawat

Tuesday, September 29, 2009
Cara Bershalawat Kepada Nabi
diriwayatkan dari Ka'b bin Ujrah: seseorang berkata, "ya Rasulullah! kami telah mengetahui bagaimana memberi salam kepadamu, tetapi bagaimanakah cara memberi shalawat kepadamu?".
Nabi Saw bersabda, "Katakan: Ya Allah berikanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau memberikan shalawat kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji, Maha Mulia. ya Allah berikanlah berkah kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau berikan berkah kepada keluarga Ibrahim. sesungguhnya Engkau Maha Terpuji, Maha Mulia". (Allahumma shalli ala muhammad wa 'ala aali muhammad, kamaa shalaita 'ala aali ibrahim, innaka hamiidum majiid. Allahumma baarik 'ala muhammad wa 'ala aali muhammad, kamaa baarakta 'ala aali ibrahim, innaka hamiidum majiid.)

Siksa Kubur

Friday, May 22, 2009
Pembuat Gambar Akan Diazab, dan Para Malaikat Tidak Masuk Ke Rumah Yang Terdapat Gambar Di Dalamnya
diriwayatkan dari Aisyah ra. : aku membeli alas duduk bergambar. pada saat Rasulullah Saw melihatnya, nabi Muhammad Saw tetap berdiri di ambang pintu dan tidak masuk ke dalam rumah. aku melihat isyarat ketidaksenangan pada wajahnya, maka aku berkata, "ya Rasulullah! aku bertobat kepada Allah dan Rasul-Nya. dosa apa yang telah aku perbuat?"
Rasulullah Saw bersabda, "ceritakan tentang alas duduk ini". aku menjawab, "aku membelinya untuk tempat duduk anda". Rasulullah Saw bersabda, "pembuat gambar ini akan diazab pada hari Kiamat. akan dikatakan kepada mereka, 'beri gambar-gambar ciptaanmu nyawa'." Nabi Muhammad Saw menambahkan, "para malaikat tidak akan memasuki sebuah rumah yang terdapat gambar-gambar di dalamnya".
Link ke posting ini
Label: kiamat, siksa kubur
Friday, April 3, 2009
Tentang Neraka dan Surga
Diriwayatkan dari Samurah bin Jundab : setiap kali Rasulullah Saw menyelesaikan shalat (subuh), Nabi Muhammad Saw menghadapkan wajahnya kepada kami dan bertanya, “siapa diantara kalian yang bermimpi tadi malam?” maka orang yang bermimpi malam itu akan menceritakannya. Nabi Muhammad Saw akan mengatakan, “Masya’ Allah”.
Pada suatu hari Nabi Muhammad Saw bertanya apakah ada salah seorang dari kami yang melihat sesuatu di dalam mimpinya. Kami menjawab tidak, Nabi Muhammad Saw bersabda, “tetapi tadi malam aku telah melihat (dalam mimpi) dua orang laki-laki menemuiku, menjabat tanganku dan membawaku ke Tanah Suci.
Disana, aku melihat seseorang tengah duduk dan yang lainnya berdiri memegang sebuah pengait besi dan menekannya ke mulut orang yang disebut pertama hingga mengenai tulang rahangnya, merobek pipinya yang sebelah, dan pipinya yang sebelah lagi; pada saat yang bersamaan pipinya yang sebelah telah normal kembali. Begitulah hal itu dilakukan berulang kali.
Aku berkata, “apa ini?” mereka berkata agar meneruskan perjalanan hingga kami melihat seorang laki-laki yang berbaring dalam posisi meniarap, dan lelaki lain berdiri di atas kepalanya membawa sebuah batu atau kepingan karang, meremukkan kepala orang yang disebut pertama, dengan batu itu. Setiap kali ia memukul kepala orang itu, batu itu menggelinding. Ia mengambil batu itu dan ketika kembali, kepala orang yang telah hancur itu telah normal kembali dan ia kembali menghancurkan kepala orang itu (dan begitu seterusnya). Aku berkata,”siapa (apa) ini?”
Mereka mengatakan kepadaku agar meneruskan perjalanan; maka kami pun meneruskan perjalanan hingga melewati sebuah lubang mirip sebuah tungku, yang atasnya sempit dan bawahnya lebar, dan api berkobar-kobar di bawah lubang itu. Setiap kali nyala api membesar orang-orang terangkat ke atas seakan-akan mereka hendak terlontar dari sana, dan setiap kali nyala api menjadi lebih tenang, orang-orang jatuh kebawahnya. Orang-orang itu terdiri dari laki-laki dan perempuan yang telanjang. Aku berkata, “siapa (apa) ini?”
Mereka mengatakan kepadaku agar meneruskan perjalanan. Maka kami pun meneruskan perjalanan hingga tiba di sebuah sungai darah dan seorang laki-laki berkubang di dalamnya. Seorang laki-laki lain (berdiri di pinggir sungai) dengan sejumlah batu di depannya, laki-laki ini menyerang orang yang disebut pertama. Setiap kali orang yang berada di dalam sungai ingin keluar dari sana, laki-laki ini melemparkan sebuah batu ke mulutnya sehingga menyebabkan ia terjerembab ke tempatnya semula. Aku berkata, “siapa (apa) ini?”
Mereka mengatakan kepadaku agar meneruskan perjalanan, maka kamipun meneruskan perjalanan hingga tiba di sebuah kebun hijau lebat yang elok dan di dalamnya terdapat sebuah pohon yang luar biasa besarnya. Di bawah pohon itu duduk seorang lelaki tua dengan sejumlah anak. Aku melihat lelaki lain dengan api di depannya dan ia mengobarkannya.
Kemudian mereka (dua sahabatku) membawaku memanjat pohon itu dan membawaku masuk ke sebuah rumah yang paling indah yang pernah ku lihat. Di dalamnya terdapat sejumlah orang tua dan anak muda, perempuan dan anak-anak.
Kemudian mereka membawaku keluar dari rumah itu lalu membawaku memanjat pohon itu lebih tinggi dan membawaku masuk ke sebuah rumah yang lain yang lebih elok dan lebih indah dari sebelumnya yang berisi orang-orang tua dan orang-orang muda.
Aku berkata kepada mereka (dua sahabatku), “ anda telah membuatku berkeliling sepanjang malam. Ceritakan padaku semua yang telah kulihat.” Mereka berkata, “baiklah. Orang yang kau lihat dirobek pipinya, dahulunya seorang pembohong dan selalu mengatakan kebohongan. Atas perintahnya orang-orang akan menyebarkan kebohongannya ke seluruh dunia. Maka ia akan dihukum seperti itu di hari kiamat. Orang yang kau lihat kepalanya dihancurkan adalah orang yang telah diberi Allah pengetahuan Al Quran tetapi ia tidur sepanjang malam (tidak membacanya) dan perbuatannya di dunia tidak didasarkan atasnya; maka demikianlah hukumannya di hari kiamat. Dan orang-orang yang kau lihat berada di dalam lubang adalah orang-orang yang berzina (para pezina). Orang-orang yang kau lihat di sungai darah adalah para rentenir (berhubungan dengan riba). Dan orang yang kau lihat duduk di bawah pohon adalah Ibrahim a.s. anak-anak di sekelilingnya adalah ruh orang-orang yang telah meninggal. Dan orang yang mengobarkan nyala api adalah Malik, penjaga pintu neraka. Adapun rumah pertama yang kau masuki adalah rumah orang-orang beriman pada umumnya. Sedangkan rumah yang kedua (yang kau masuki) adalah rumah para syahid. Aku adalah Jibril dan ini adalah Mikail. Angkat kepalamu”. Aku mengangkat kepalaku dan melihat sesuatu seperti awan di atasku. Mereka berkata, “itulah tempatmu”. Aku berkata,”izinkan aku masuk ke tempatku”. Mereka berkata, “masih terdapat sebagian usiamu yang belum digenapkan olehmu. Apabila telah genap (sisa usia hidupmu) kau akan masuk ke tempatmu”.
Link ke posting ini
Label: mimpi, siksa kubur
Thursday, April 2, 2009
Diperlihatkan Surga atau Neraka Ketika Di Alam Kubur
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar : Rasulullah Saw pernah bersabda, “ketika salah seorang dari kalian meninggal, akan diperlihatkan kepadanya tempatnya pada pagi dan dan sore hari. Apabila ia termasuk salah seorang penghuni surga, akan diperlihatkan surga kepadanya. Dan apabila ia termasuk penghuni neraka, akan diperlihatkan neraka kepadanya. Kemudian dikatakan kepadanya, “inilah tempatmu kelak ketika Allah menghidupkanmu kembali di hari kiamat””.
Link ke posting ini
Label: jenazah, siksa kubur
Selalu Berdoa Mohon Perlindungan Dari Azab dan Fitnah
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Rasulullah Saw selalu berdoa kepada Allah: “ya Allah ! aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur, azab neraka, fitnah hidup, fitnah mati, dan dari fitnah Dajjal”.
Link ke posting ini
Label: berdoa, siksa kubur
Wednesday, April 1, 2009
Orang Non Muslim Diazab Sejak Di Alam Kubur
Diriwayatkan dari Abu Ayyub ra. : suatu ketika Rasulullah Saw keluar setelah matahari terbenam dan mendengar sebuah suara (yang mengerikan) dan berkata, “orang-orang yahudi sedang diazab di kuburan mereka”.
Link ke posting ini
Label: jenazah, siksa kubur
Perkataan Yang Teguh di Alam Kubur
Diriwayatkan dari Al Bara’ bi Azib ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, “ketika orang yang beriman didudukkan di dalam kuburnya, para malaikat pun menemuinya dan ia bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah”. Hal itu sesuai dengan firman Allah: Allah menguatkan orang-orang yang beriman dengan perkataan yang teguh…(QS Ibrahim [14]:27)
Link ke posting ini
Label: jenazah, siksa kubur
Wednesday, March 25, 2009
Peristiwa di Alam Kubur
Diriwayatkan dari Anas ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, “ketika manusia berbaring di dalam kuburnya dan para sahabatnya pulang, ia mendengar langkah kaki mereka. Dua malaikat datang kepadanya, menyuruhnya duduk dan bertanya kepadanya; apa yang pernah kau katakan tentang Muhammad Saw ? ia akan berkata: aku bersaksi bahwa Ia adalah hamba Allah dan Rasul-Nya. Kemudian akan dikatakan padanya, “lihatlah tempatmu di neraka, Allah telah menukarnya dengan dengan sebuah tempat di surga karena itu”. Kemudian Nabi Muhammad Saw menambahkan, “orang itu akan melihat kedua tempat itu. Tetapi orang kafir atau munafik akan berkata kepada dua malaikat itu, “aku tidak tahu, tetapi aku mengatakan apa yang dikatakan orang-orang!”. Akan dikatakan kepadanya, “kau tidak tahu tetapi kau tidak mengambil petunjuk (dengan mengikuti Al Quran). Kemudian ia akan dipukuli dengan palu besi di antara dua telinga nya, ia akan menjerit dan jeritannya terdengar oleh apa pun yang ada di dekatnya, kecuali manusia dan jin.”
Link ke posting ini
Label: siksa kubur
Monday, July 28, 2008
Sebab Siksa kubur
Diriwayatkan dari Ibn Abbas r.a. : pada suatu hari ketika Rasulullah SAW tengah berjalan melintasi hiythan (pekuburan) di Madinah atau Makkah, beliau mendengar suara kesakitan dua orang yang sedang mengalami siksa kubur. Nabi Muhammad Saw. Bersabda,”dua orang ini disiksa karena melakukan dosa besar”. Nabi Muhammad Saw. Menambahkan,”benar ! (mereka disiksa karena satu dosa besar). Yang seorang tidak membersihkan dirinya dari kotoran air kencing, sementara yang lainnya karena suka memfitnah”. Nabi Muhammad Saw. Kemudian meminta sebatang ranting hijau (dari sebuah pohon kurma), mematahkannya (menjadi dua bagian) dan menyimpannya masing-masing satu patahan di atas kedua kuburan itu. Ketika sahabat-sahabatnya bertanya kenapa Nabi Muhammad Saw. Melakukan hal itu, Nabi Muhammad Saw. Menjawab, “aku berharap barangkali dapat mengurangi siksaan mereka hingga dua batang ranting itu kering”

Wahyu

Friday, July 10, 2009
Nabi Muhammad Tidak Menyembunyikan Sebagian Wahyu
diriwayatkan dari Aisyah ra. : siapapun yang berkata bahwa Muhammad Saw menyembunyikan sebagian yang telah diwahyukan kepadanya, maka ia adalah orang yang berdusta. karena Allah berfirman : wahai Rasul ! sampaikanlah apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu (QS Al Ma'idah [5]:67).
Link ke posting ini
Label: wahyu
Sunday, July 6, 2008
Wahyu Turun seperti Lonceng

Diriwayatkan dari ‘Aisyah r.a. : Harits bin Hisyam bertanya kepada Rasulullah SAW, “ya Rasulullah ! bagaimana wahyu Allah SWT. Diturunkan kepadamu? Rasulullah SAW menjawab, “kadang-kadang ia diturunkan seperti bunyi sebuah lonceng, dari berbagai cara wahyu diturunkan cara inilah yang paling berat dan kemudian suara (lonceng) itu menghilang setelah aku menerima wahyu itu. Kadang-kadang malaikat menemuiku dalam wujud seorang laki-laki dan berbicara kepadaku dan aku mengingat apa pun yang ia katakan .” ‘Aisyah r.a. menambahkan : ketika Rasulullah SAW sedang menerima wahyu pada suatu hari yang dingin aku melihat peluh berjatuhan dari dahinya hingga wahyu itu selesai diturunkan Allah SWT.
Link ke posting ini
Label: wahyu
Wahyu di Gua Hira

Diriwayatkan dari ‘Aisyah r.a. : mula-mula wahyu Allah SWT diturunkan kepada Rasulullah SAW dalam bentuk mimpi-mimpi yang kebenarannya seterang cahaya siang hari, lalu kecintaan ber-khalwat (mengasingkan diri) dilimpahkan Allah SWT kepadanya. Ia pergi berkhalwat di gua Hira tempat ia beribadah kepada Allah SWT terus menerus selama beberapa malam sebelum kembali (atau ia ingin berjumpa dengan) keluarganya. Ia membawa bekal makanan untuk persediaan dan pulang menemui Khadijah (istrinya) untuk mengambil lagi bekal makanan hingga wahyu secara tiba-tiba diturunkan kepadanya pada saat ia masih berada di gua itu. Malaikat datang menemuinya dan menyuruhnya untuk membaca. Nabi Saw. Menjawab, “aku tidak bisa membaca.” Nabi Saw. Meneruskan, “kemudian malaikat itu memelukku (dengan kuat) dan menekanku begitu keras hingga aku tidak bisa bernapas. Kemudian ia melepaskan aku dan menyuruh membaca, namun kembali kujawab,”aku tidak bisa membaca” lalu untuk ketiga kalinya ia menangkap aku dan memelukku dengan kuat, dan kemudian melepaskan pelukannya dan berkata, “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Tuhanmu lah yang Maha Pemurah” (QS. Al Alaq {96}: 1-3). Kemudian Rasulullah SAW pulang membawa wahyu itu dengan hati yang gundah. Setelah itu Nabi Saw. Pergi menemui Khadijah binti Khuwailid r.a. dan berkata,”selimuti aku!, selimuti aku!” dia menutupi tubuhnya dengan selimut hingga rasa takutnya hilang dan setelah itu menceritakan kepada Khadijah apa yang telah terjadi (lalu berkata),”aku takut sesuatu akan terjadi padaku.” Khadijah menjawab,”Tak pernah! Demi Allah, Allah tidak akan pernah memberimu aib. Kau berbuat baik terhadap sahabat dan kerabat, menolong orang miskin dan papa, memuliakan tamumu dan memberikan bantuan kepada orang-orang yang ditimpa kemalangan.” kemudian Khadijah mempertemukan Nabi Saw. Dengan sepupunya, Waraqah bin Naufal bin Abd’ Al ‘Uzza, yang pada masa jahiliyah menjadi pengikut Nasrani dan menulis (Kitab Injil) dengan bahasa Ibrani. Ia menulis Injil dalam bahasa Ibrani sebanyak yang diinginkan Allah. Ia telah uzur dan matanya telah buta. Khadijah berkata kepadanya, “sepupuku dengarkanlah cerita kemenakan laki-lakimu ini.” Waraqah bertanya, “Kemenakanku apa yang telah kau lihat”, Rasulullah SAW pun menjelaskan apa yang telah dilihatnya. Setelah mendengan cerita Nabi Saw. Waraqah berkata, “Ia adalah malaikat yang sama (yaitu Jibril) yang diutus Allah kepada Musa. Seandainya aku masih muda dan hidup hingga datangnya masa ketika kaummu mengusirmu.” Rasulullah SAW bertanya, “apakah mereka akan mengusirku?” ia menjawab dengan tegas,”setiap orang (laki-laki) yang datang dengan sesuatu yang kau bawa, pasti dia akan dimusuhi; dan seandainya aku hidup hingga datangnya hari itu (ketika kau diusir) niscaya aku akan membelamu dengan seluruh kemampuanku”. Tetapi selang beberapa hari Waraqah meninggal dunia dan wahyu Illahi berhenti sementara waktu.

Islam

Diriwayatkan dari (Mujahid) : Ibn Umar berkata, "Rasulullah Saw memegang bahuku dan berkata, 'hiduplah di dunia ini seakan-akan kamu adalah orang asing atau sebagai pengembara'".
(perawi lain hadis ini menambahkan) : Ibn Umar berkata, "jika umurmu mencapai malam hari, maka jangan menanti pagi hari. dan jika umurmu mencapai pagi hari, maka jangan menanti malam hari. ambillah (waktu) sehatmu untuk sakitmu dan ambillah (masa) hidupmu untuk matimu"
Link ke posting ini
Label: Islam
Thursday, September 10, 2009
Dua Hal Yang Di sia-sia kan Manusia
Diriwayatkan dari Ibn Abbas ra. : Rasulullah Saw pernah bersabda, "ada dua anugerah yang disia-siakan manusia; kesehatan dan waktu luang".
Link ke posting ini
Label: Islam
Monday, September 7, 2009
Larangan Berlebihan Dalam Ibadah dan Menselisihi Sunnah
Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra. : tiga orang laki-laki berkunjung ke rumah istri-istri Nabi Saw menanyakan bagaimana (kualitas) Nabi Saw beribadah kepada Allah. ketika mereka diberitahu perihal itu, mereka merasa ibadah yang selama ini mereka lakukan sangat tidak memadai dan berkata, "begitu jauhnya kita dari Nabi Saw yang dosa masa lampau dan masa depannya telah diampuni Allah". lalu salah seorang dari mereka berkata, "aku akan mengerjakan shalat sepanjang malam". yang lain berkata, "aku akan berpuasa sepanjang tahun". dan yang lainnya lagi berkata, "aku tidak akan menikah seumur hidupku".
Rasulullah Saw menemui mereka dan berkata, "apakah kalian orang-orang yang berkata ini dan itu? demi Allah, aku lebih tunduk dan takut kepada Allah daripada kalian. tetapi aku berpuasa dan berbuka, shalat dan tidur, dan menikahi perempuan. maka barang siapa yang membenci sunnahku, maka ia tidak termasuk golonganku".
Link ke posting ini
Label: Islam, larangan bid'ah
Friday, September 4, 2009
Syafaat Nabi Muhammad Saw
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Rasulullah Saw pernah bersabda, "untuk setiap nabi ada doa (khusus) yang dikabulkan Allah dan aku akan menyimpannya sebagai syafa'ah untuk umatku di akhirat".
Link ke posting ini
Label: Islam, kiamat
Thursday, September 3, 2009
Tidak Pulang Ke Rumah Pada Malam Hari Sekembali dari Perjalanan Jauh dan Lama
Diriwayatkan dari (jabir bin Abdullah): Nabi Saw pernah bersabda, "jika salah seorang dari kalian pergi untuk jangka waktu yang lama, jangan kembali kepada keluarganya pada malam hari".


Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah ra. : "jika kamu masuk (ke kotamu) pada malam hari (sekembalinya dari perjalanan), jangan kembali kepada keluargamu (masuk ke rumahmu) hingga si istri (telah) mencukur rambut bagian bawahnya dan istri menyisir rambutnya".
Link ke posting ini
Label: Islam
Saturday, August 1, 2009
Tidak Mencela Makanan
diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Nabi Saw tidak pernah mencela setiap makanan (yang dihidangkan kepadanya), tetapi jika ia menyukainya akan dimakannya, sebaliknya jika tidak, Nabi Saw akan meninggalkannya (tanpa memperlihatkan ketidaksukaannya).
PR: wait... I: wait... L: wait... LD: wait... I: wait... wait... Rank: wait... Traffic: wait... Price: wait... C: wait...

Link ke posting ini
Label: Islam
Friday, July 31, 2009
Cara Berbicara Nabi
diriwayatkan dari Aisyah ra. : Nabi Saw selalu berbicara dengan terang dan jelas sehingga seandainya seseorang ingin menghitung kata-kata yang diucapkannya, maka ia dapat menghitungnya.


diriwayatkan dari Aisyah ra. : "Rasulullah Saw tidak pernah berbicara cepat dan terburu-buru atau samar-samar seperti kalian".
PR: wait... I: wait... L: wait... LD: wait... I: wait... wait... Rank: wait... Traffic: wait... Price: wait... C: wait...

Link ke posting ini
Label: Islam, muamalah
Thursday, July 23, 2009
Terdakwa Harus Mengambil Sumpah
diriwayatkan dari Ibn Abbas ra. : Nabi Saw. telah memberikan keputusan bahwa orang terdakwa harus mengambil sumpah.
Link ke posting ini
Label: Islam
Wednesday, July 22, 2009
Larangan Merampok dan Memotong Bagian Tubuh
diriwayatkan dari Abdullah bin Yazid Al Anshari ra. : Nabi Saw. melarang merampok dan memotong (bagian) tubuh.
Link ke posting ini
Label: Islam
Wednesday, July 15, 2009
Mengambil Kembali Hadiah
diriwayatkan dari Ibn Abbas ra. : "orang yang mengambil kembali hadiah yang telah diberikannya, adalah seperti anjing yang menjilat kembali air liurnya".
Link ke posting ini
Label: Islam
Wednesday, July 1, 2009
Madinah Sebagai Tanah Haram
diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Nabi Saw pernah bersabda, "aku menjadikan Madinah sebagai tanah haram antara dua gunung". Nabi Saw menemui suku Haritsah dan berkata (kepada mereka), "aku melihat bahwa kamu telah keluar dari tanah Haram," namun ketika melihat ke sekelilingnya, Nabi Saw menambahkan, "tidak, kamu masih berada di tanah haram".
Link ke posting ini
Label: Islam
Sunday, June 28, 2009
Larangan Berselisih
diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud : aku mendengar seorang lelaki membaca ayat suci (Al Quran) tetapi berbeda dengan bacaan Nabi Saw yang pernah kudengar. maka, aku pegang lengan orang itu dan menyeretnya ke hadapan Nabi Saw, beliau berkata, 'kalian berdua benar. jangan berselisih, karena bangsa-bangsa sebelum kalian berselisih , lalu mereka binasa".
Link ke posting ini
Label: Islam
Saturday, June 27, 2009
Hal Yang DIbenci Allah dan Larangan Nabi
diriwayakan dari Al Mughirah bin Syu'bah ra. : Nabi pernah bersabda, "Nabi Saw melarang kamu :

1. tidak berbakti kepada ibumu
2. mengubur anak perempuanmu hidup-hidup
3. tidak memenuhi hak orang miskin dan yang lainnya (mengeluarkan sedekah, membayar zakat, dan sebagainya)
4. mengemis.

dan Allah membencimu :

1. qil dan qal (berbicara omong kosong, seperti berdusta, mengumpat dan sebagainya)
2. mengajukan terlalu banyak pertanyaan (dalam persoalan agama)
3. menghambur-hamburkan kekayaan."

Link ke posting ini
Label: Islam
Thursday, June 25, 2009
Hukuman Untuk Pemabuk
diriwayatkan dari Uqbah bin Al Harits ra. : ketika Al Nu'aiman atau anak lelakinya dibawa dalam keadaan mabuk, Rasulullah Saw memerintahkan semua orang yang hadir dirumah pada waktu itu untuk memukulnya. aku termasuk orang yang memukulnya. kami memukulnya dengan sepatu dan pelepah pohon kurma.
Link ke posting ini
Label: Islam
Tuesday, June 23, 2009
Pahala Memberi Makan dan Minum Mahluk Hidup
diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Rasulullah Saw pernah bersabda, "suatu ketika seorang lelaki yang melakukan perjalanan sangat kehausan. ia turun ke sebuah sumur, lalu minum air dari situ. pada saat ia keluar dari tempat itu, ia melihat seekor anjing menjilati lumpur karena rasa haus yang menyengat. laki-laki itu berkata, ' (anjing) ini sengsara karena persoalan yang sama denganku'. lalu ia (turun kembali ke dalam sumur), mengisi sepatunya dengan air, menggigitnya dengan giginya, dan memanjat dinding sumur, kemudian memberinya minum dengan air itu. Allah berterima kasih atas perbuatan (baiknya) dan memaafkannya".
orang-orang berkata, "ya Rasulullah, apakah kami diberi pahala bila melayani hewan?"
Nabi Muhammad Saw menjawab, "ya, melayani keperluan mahluk hidup memperoleh pahala".
Link ke posting ini
Label: Islam, muamalah
Monday, June 22, 2009
Tiga Manusia Yang Tidak Dilihat Allah Pada Hari Kiamat
diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Rasulullah Saw pernah bersabda, "ada tiga jenis manusia yang sama sekali tidak akan dilihat Allah pada hari kiamat, tidak akan disucikan dosanya dan akan menerima azab yang pedih. mereka adalah :

1. seorang lelaki yang memiliki kelebihan air di suatu jalan lalu menyembunyikannya dari ibn al sabil (para musafir atau peziarah di Jalan Allah)
2. seorang lelaki yang memberikan baiat (ikrar kesetiaan) kepada seorang penguasa dengan tujuan semata-mata memperoleh keuntungan duniawi. apabila penguasa itu memberinya sesuatu, ia gembira, dan jika ia tidak memberinya apa-apa, ia benci.
3. dan seseorang yang memamerkan barang-barangnya untuk dijual selepas asar (dan mengangkat sumpah palsu) dengan berkata, "demi Allah ! kecuali Dia, tidak ada yang patut disembah. barang-barangku telah ditawar sekian dan sekian". sehingga orang mempercayai bualannya (dan membeli barang-barang yang ditawarkannya).

kemudian Nabi Muhammad Saw membacakan ayat suci Al Quran : Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit... (QS Ali Imran [3] : 77)
Link ke posting ini
Label: Islam, Perniagaan
Tuesday, June 16, 2009
Tiga Dosa Terbesar diantara Dosa-Dosa Besar
diriwayatkan dari Abu Bakrah ra. : Nabi Muhammad Saw menanyakan hal ini tiga kali : "maukah kuberitahu kalian dosa terbesar dari dosa-dosa besar?"
mereka berkata, "ya, wahai Rasulullah!"
Nabi Muhammad Saw bersabda ;
"(1) mempersekutukan Allah, dan (2) durhaka kepada kedua orang tua".
kemudian Nabi bangkit dan berkata, "(3) dan ku peringatkan kalian untuk tidak membuat kesaksian palsu".
dan setelah itu Nabi Muhammad Saw membahas panjang lebar perihal peringatan (untuk tidak memberikan kesaksian palsu) sehingga kami berpikir bahwa Nabi Muhammad Saw tidak ingin berhenti (membahasnya)
Link ke posting ini
Label: Islam
Monday, June 15, 2009
Generasi Yang Bersaksi dan Bersumpah Palsu
diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, "orang-orang dari generasiku adalah yang terbaik, kemudian generasi setelah mereka, dan generasi setelahnya. setelah itu akan muncul generasi yang kesaksiannya mendahului sumpah mereka dan sumpahnya mendahului kesaksian mereka".
Link ke posting ini
Label: Islam
Sunday, June 14, 2009
Meminjam Uang Dengan Niat Mengembalikan
diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Nabi Saw pernah bersabda, "siapa pun yang mengambil uang orang lain dengan niat membayarnya kembali, Allah akan membayarnya atas namanya. dan siapapun yang mengambil uang orang lain dengan niat merusaknya, Allah akan merusaknya".
Link ke posting ini
Label: Islam
Friday, June 12, 2009
Pahala Berkurang Karena Memelihara Anjing
diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Rasulullah Saw pernah bersabda, "orang yang memelihara anjing, pahala kebaikannya dikurangi satu qirath setiap hari, kecuali anjing yang digunakan untuk menjaga ladang atau ternak"

Nabi

Ciri Seorang Rasul
diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, "Allah tidak akan pernah mengutus seorang Rasul kecuali ia pernah menjadi penggembala sebelumnya".
para sahabatnya bertanya, "apakah anda juga demikian?" Nabi Muhammad Saw menjawab, "ya, aku pernah menggembalakan domba milik penduduk Makkah untuk beberapa qirath".
Link ke posting ini
Label: iman, kisah nabi-nabi
Friday, May 29, 2009
Turunnya Isa Putra Maryam
diriwayatkan dari (Abu Hurairah) ra. : Rasulullah Saw pernah bersabda, " demi Dia yang Menggenggam diriku, sesungguhnya bahwa putra Maryam (Isa a.s.) akan turun diantara kalian (orang-orang muslim). ia akan menjadi hakim yang adil bagi manusia dengan berdasarkan Al Quran dan akan mematahkan salib serta membunuh babi; ia akan menghapuskan Jizyah (pajak yang diambil dari non muslim yang berada di dalam perlindungan pemerintahan muslim), akan mendatangkan kemakmuran sedemikian rupa sehingga tidak akan ada orang yang mau menerima sedekah".
Label: kiamat, kisah nabi-nabi
Wednesday, March 25, 2009
Kisah Nabi Musa Menghadapi Kematian
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : malaikat maut diutus menemui Musa dan setelah bertemu dengannya, Musa menampar dan melukai salah satu matanya. Malaikat itu kembali menemui Tuhannya dan berkata, “Tuhanku, Engkau telah mengutus aku menemui seorang hamba yang tidak menghendaki kematian”. Allah menyembuhkan matanya dan berkata, “temui dia kembali dan katakan padanya agar meletakkan telapak tangannya di atas seekor lembu jantan. Aku ijinkan ia untuk hidup lebih lama sesuai dengan banyaknya bulu (lembu jantan) yang tertinggal di bawah telapak tangannya. (maka malaikat itu menemui Musa dan mengatakan apa yang dikatakan Tuhannya). Kemudian Musa bertanya, “ Tuhan, apakah setelah itu?” Tuhan berkata, “setelah itu kematian”. Musa berkata, “(jika begitu) sekaranglah”. Musa memohon Allah membawanya ke sebuah tempat ke dekat Tanah Suci dengan jarak selemparan batu. Rasulullah Saw bersabda, “seandainya aku disana akan kuperlihatkan kubur Musa di dekat bukit pasir merah”.

Kiamat

Maut Pun Disembelih
Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al Khudri ra. :
Rasulullah Saw pernah bersabda, "pada hari kiamat, maut akan dibawa maju ke depan dalam bentuk biri-biri jantan berwarna hitam dan putih. kemudian sang penyeru akan memanggil, 'wahai para penghuni surga'. mereka akan memutar leher mereka dan melihat dengan hati-hati. yang memanggil akan berkata, 'tahukah kalian apa ini?' mereka berkata,'ya. Maut'. pada saat itu mereka semua dapat melihatnya.
kemudian akan diumumkan kembali, 'wahai para penghuni neraka!'. mereka akan memutar leher mereka dan melihat dengan hati-hati. yang memanggil akan berkata, 'tahukah kalian apa ini?' mereka akan berkata, 'ya. Maut'. dan pada saat itu mereka dapat melihatnya.
kemudian biri-biri jantan itu akan disembelih dan sang penyeru akan berkata, 'wahai penghuni surga! keabadian (untuk kalian) dan tak ada kematian. wahai penghuni neraka! keabadian (untuk kalian) dan tak ada kematian'".
kemudian Nabi Saw membacakan ayat berikut : Berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, ketika segala perkara diputuskan. mereka dalam kelalaian dan mereka tidak pula beriman. (QS. Maryam [19]:39)
Link ke posting ini
Label: kiamat
Friday, September 4, 2009
Syafaat Nabi Muhammad Saw
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Rasulullah Saw pernah bersabda, "untuk setiap nabi ada doa (khusus) yang dikabulkan Allah dan aku akan menyimpannya sebagai syafa'ah untuk umatku di akhirat".
Link ke posting ini
Label: Islam, kiamat
Sunday, May 31, 2009
Musuh Allah Di Hari Kiamat
diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, "Allah berfirman, 'tiga golongan akan menjadi lawan Ku pada hari kiamat, yaitu :
1. orang yang bersumpah dengan nama-Ku, tetapi mengkhianati sumpahnya
2. orang yang menjual manusia merdeka, dan memakan hasil penjualannya.
3. orang yang memperkerjakan seseorang dan pekerjaan yang diberikan telah dikerjakan olehnya sepenuhnya, tetapi upahnya tidak dibayar.
Label: kiamat, Perniagaan
Friday, May 29, 2009
Turunnya Isa Putra Maryam
diriwayatkan dari (Abu Hurairah) ra. : Rasulullah Saw pernah bersabda, " demi Dia yang Menggenggam diriku, sesungguhnya bahwa putra Maryam (Isa a.s.) akan turun diantara kalian (orang-orang muslim). ia akan menjadi hakim yang adil bagi manusia dengan berdasarkan Al Quran dan akan mematahkan salib serta membunuh babi; ia akan menghapuskan Jizyah (pajak yang diambil dari non muslim yang berada di dalam perlindungan pemerintahan muslim), akan mendatangkan kemakmuran sedemikian rupa sehingga tidak akan ada orang yang mau menerima sedekah".
Label: kiamat, kisah nabi-nabi
Friday, May 22, 2009
Pembuat Gambar Akan Diazab, dan Para Malaikat Tidak Masuk Ke Rumah Yang Terdapat Gambar Di Dalamnya
diriwayatkan dari Aisyah ra. : aku membeli alas duduk bergambar. pada saat Rasulullah Saw melihatnya, nabi Muhammad Saw tetap berdiri di ambang pintu dan tidak masuk ke dalam rumah. aku melihat isyarat ketidaksenangan pada wajahnya, maka aku berkata, "ya Rasulullah! aku bertobat kepada Allah dan Rasul-Nya. dosa apa yang telah aku perbuat?"
Rasulullah Saw bersabda, "ceritakan tentang alas duduk ini". aku menjawab, "aku membelinya untuk tempat duduk anda". Rasulullah Saw bersabda, "pembuat gambar ini akan diazab pada hari Kiamat. akan dikatakan kepada mereka, 'beri gambar-gambar ciptaanmu nyawa'." Nabi Muhammad Saw menambahkan, "para malaikat tidak akan memasuki sebuah rumah yang terdapat gambar-gambar di dalamnya".
Link ke posting ini
Label: kiamat, siksa kubur
Wednesday, April 15, 2009
Tanda Kiamat - Kekayaan Melimpah
diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Nabi Muhammad Saw. pernah bersabda, "tidak akan datang hari Kiamat hingga kekayaanmu berlimpah sedemikian banyaknya yang membuatnya takut, karena tidak akan ada orang yang mau menerima zakatnya dan orang yang kepada siapa zakat itu akan diberikan, akan menjawab, 'aku tidak membutuhkannya'"
Link ke posting ini
Label: kiamat, sedekah/zakat
Tuesday, April 14, 2009
Anak Perempuan Sebagai Perisai Api Neraka
Diriwayatkan dari Aisyah ra. : seorang ibu bersama dua orang anak perempuannya menemuiku untuk meminta (sedekah), namun ia tidak menemukan apa pun padaku kecuali sebuah kurma yang kuberikan kepadanya dan ia bagi dua untuk anak-anaknya, sedangkan ia sendiri tidak memakannya, setelah itu ia pun bangun dan pergi. Kemudian Nabi Muhammad Saw menemuiku dan kuberitahukan kejadian itu kepadanya. Nabi Muhammad Saw bersabda, “siapa pun yang diuji dengan anak-anak perempuannya dan ia menyenangkan mereka dengan kebajikan maka anak-anak perempuannya akan menjadi perisai mereka dari api neraka”.
Link ke posting ini
Label: keluarga, kiamat, muamalah
Sunday, April 12, 2009
Azab Orang Yang Tidak Membayar Zakat
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Rasulullah Saw pernah bersabda, “siapa pun yang dibuat kaya raya oleh Allah dan tidak membayarkan zakat kekayaannya, maka pada hari kiamat kekayaannya akan diubah menjadi ular beracun dengan dua tanda hitam diatas matanya. Ular itu akan melilit lehernya dan berkata, ‘akulah kekayaanmu, akulah hartamu’”. Kemudian Nabi Muhammad Saw membacakan ayat : ‘dan janganlah orang yang bakhil dengan apa yang diberikan Allah kepadanya dari karunia-Nya mengira bahwa (kebakhilan) itu lebih baik baginya. Tidak, (kebakhilan) itu buruk baginya. Segala yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan di lehernya kelak pada hari kiamat. Kepunyaan Allah warisan langit dan bumi. Dan Allah tahu benar apa yang kamu lakukan (QS Ali Imran [3]:180)
Link ke posting ini
Label: kiamat, sedekah/zakat
Nabi Muhammad Saw Tidak Dapat Memberi Syafaat Kepada Orang Yang Tidak Membayar Zakat
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersaabda, “(pada hari kiamat) unta-unta akan datang mencari pemiliknya dalam keadaan mereka yang terbaik, dan apabila pemiliknya tidak membayar zakat (ketika di dunia) maka unta-unta itu akan menendangnya dengan kaki-kaki mereka; dalam keadaan yang serupa, kambing-kambing akan menemui pemiliknya dalam keadaan yang terbaik, dan apabila pemiliknya tidak membayar zakat (ketika di dunia) maka kambing-kambing itu akan menendangnya dengan kaki-kaki mereka dan menanduknya dengan tanduk-tanduk mereka.”
Nabi Muhammad Saw bersabda, “salah satu dari hak-hak mereka adalah bahwa ketika diperah susunya air diletakkan didepan mereka”. Nabi Muhammad Saw menambahkan, “aku tidak ingin siapapun dari kalian menemuiku di hari kiamat dengan membawa kambing yang mengembik di lehernya. Orang seperti ini akan berkata, ‘wahai Muhammad, tolonglah aku’. Aku akan berkata kepadanya, ‘aku tidak dapat menolongmu, karena aku telah menyampaikan perintah Allah kepadamu.’ Begitu pula, aku tidak ingin siapa pun dari kalian datang menemuiku dengan membawa seekor unta yang mendengkur di lehernya. Orang seperti itu akan berkata kepadaku, ‘wahai Muhammad, tolonglah aku’, aku akan berkata kepadanya, ‘aku tidak dapat menolongmu karena aku telah menyampaikan perintah Allah kepadamu’”.
Link ke posting ini
Label: kiamat, sedekah/zakat
Thursday, July 24, 2008
Orang Yang Dipanggil Untuk Perhitungan Amalnya, Masuk Neraka
(Diriwayatkan dari Ibn Abi Mulaikah) : kapan pun Aisyah mendengar segala sesuatu yang tidak dimengerti, dia bertanya lagi hingga dia dapat memahami dengan sempurna. (Aisyah berkata) : pada suatu hari Nabi Muhammad Saw. Bersabda, “siapa pun yang dipanggil untuk perhitungan (pada yaumul hisab) sudah pasti akan dihukum.” Aku berkata, “Bukan Allah Azza wa Jalla berkata: Maka dia akan dibuat perhitungan dengan mudah (QS Al Insyiqaq {84}:8) Nabi Muhammad Saw. Menjawab,”ini artinya sekedar diperlihatkan catatan amalnya, tetapi siapa pun yang dipanggil untuk perhitungan amal-amalnya, niscaya akan binasa (di Neraka)”
Link ke posting ini
Label: kiamat
Tuesday, July 22, 2008
Satu Tanda Kiamat ; Ilmu (agama) Akan Dicabut
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Al Ash r.a. : aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda , “ Allah tidak akan mengambil kembali ilmu (agama) dengan (cara) mengambilnya dari (dalam hati) manusia, tetapi mengambilnya kembali dengan kematian para ulama sampai tidak bersisa, lalu orang-orang akan mengambil orang-orang bodoh sebagai pemimpinnya yang bila orang-orang itu bertanya kepada mereka, mereka akan memberikan jawaban-jawaban yang tidak didasarkan pada ilmu. Maka mereka akan berada dalam kesesatan dan menyesatkan orang-orang”
Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template